Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos WHO: Kasus Virus Corona di Luar China Bisa Jadi Fenomena Gunung Es

Kompas.com - 10/02/2020, 16:20 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus penyebaran dan kematian karena virus corona masih terus meningkat setiap harinya. Hingga Senin (10/2/2020) dilaporkan, virus corona menyebabkan lebih dari 910 korban jiwa dan kasus terinfeksi lebih dari 40.000.

Di luar China, ada sekitar 376 kasus positif terinfeksi virus corona yang tersebar di lebih dari 25 negara. 

Dikutip dari Guardian, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, kondisi penyebaran virus corona bisa seperti fenomena gunung es

Tedros juga memperingatkan, kasus-kasus virus corona yang ditularkan oleh orang-orang yang belum pernah melakukan perjalanan ke China dapat menjadi puncak gunung es.

"Ada beberapa contoh tentang penyebaran selanjutnya (virus 2019-nCoV) dari orang-orang yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke China," tulisnya dalam unggahan di Twitter, Minggu.

Menurut Tedros, sejumlah kecil kasus yang terdeteksi dapat mengindikasikan penularan yang lebih luas di negara lain.

"Singkatnya, kita mungkin hanya melihat ujung gunung es," ujarnya.

Meski penyebaran virus di luar China nampak lambat, Tedros memperingatkan bahwa ini dapat menjadi meningkat dengan cepat.

"Semua negara harus menggunakan peluang yang diciptakan oleh strategi penahanan untuk mempersiapkan kemungkinan kedatangan virus," tuturnya. 

Baca juga: Singapura dan Jepang Mulai Dihindari Wisatawan karena Virus Corona

Tim WHO ke China

Tim pakar WHO telah diterbangkan ke China untuk membantu penyelidikan wabah yang menewaskan ratusan orang ini.

Pada akhir Januari lalu, Tedros telah bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing.

Pertemuan menghasilkan kesepatakan misi internasional, di mana WHO akan mengirimkan tim untuk membantu penanganan epidemi.

Tim yang dikirimkan WHO dipimpin oleh ahli kedaruratan kesehatan masyarakat Dr Bruce Alyward.

Alyward merupakan pimpinan tanggap darurat WHO saat wabah Ebola di Afrika Barat, serta inisiator mengenai imunisasi, pengendalian penyakit menular, dan pemberantasan polio.

Kematian terbanyak

Dikabarkan South China Morning Post, pada Minggu (9/2/2020), pemerintah China melaporkan adanya 97 kasus kematian yang diakibatkan virus corona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com