Laporan tersebut tercatat sebagai hari dengan jumlah kematian tertinggi sejauh ini.
Peningkatan kasus terkonfirmasi positif virus 2019-nCoV juga bertambah dengan pesat.
Pada Senin (10/2/2020) pagi, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan adanya 3.062 kasus infeksi baru.
Banyaknya kasus baru ini otomatis menambah angka orang terjangkit virus corona yang telah melampaui 40.000 kasus.
Menurut data di rumah sakit, hampir 6.500 kasus masuk dalam kategori parah.
Baca juga: 910 Orang Meninggal, China Siapkan Dana Rp 143,92 Triliun Tangani Virus Corona
Hubei masih terus berjuang melawan virus corona. Dari 910 kasus kematian yang dilaporkan, 817 kasus di antaranya berasal dari Provinsi Hubei.
Hampir 1.800 pasien di provinsi ini dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Ibukota Provinsi Hubei, Wuhan, tempat pertama kali ditemukannya kasus corona, mulai desinfeksi dua kali sehari.
Desinfeksi dilakukan di berbagai tempat, termasuk rumah sakit, lokasi karantina, dan fasilitas-fasilitas masyarakat.
Virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab MERS dan SARS ini pun menyebar di lebih dari 20 negara lain.
Di tengah maraknya kasus ini, beberapa pemerintah di luar China, seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura telah menerapkan pembatasan dan melarang masuknya orang-orang yang baru saja bepergian ke China.
Negara-negara tersebut juga telah mengevakuasi warganya yang berada di Wuhan.
Baca juga: Cara China Bangkit di Tengah Wabah Corona: Dari Video Kentut hingga Nyanyian Jackie Chan dkk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.