Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26 Orang Meninggal, Berikut Cerita Korban Selamat Penembakan di Thailand

Kompas.com - 09/02/2020, 17:47 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

Beberapa jam kemudian dia ditembak mati. Foto menunjukkan unit elit tentara dan polisi yang tersenyum keluar dari mal.

Video yang diakui dari tempat kejadian pun dibagikan di media sosial menunjukkan penembak jitu mengarahkan senapan mereka ke arah bawah saat  terdengar suara tembakan keras bergema di basement pusat perbelanjaan tersebut.  

Baca juga: 26 Tewas dalam Penembakan di Thailand, Ini Kronologi hingga Pelaku Ditembak Mati

Senjata curian

Sebelum aksi yang menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan beberapa lainnya terluka, pelaku sempat mengunggah aksinya di akun Facebook miliknya. 

Dalam video tersebut, penyerang mengenakan helm tentara, direkam dari Jip dengan atap terbuka dan mengatakan, "Saya lelah ... saya tidak bisa menarik jari saya lagi" ketika ia membuat simbol melalui tangannya. 

Penyerang, seorang perwira militer junior yang diidentifikasi sebagai Sersan Mayor Jakrapanth Thomma menggunakan senapan mesin M60 hasil curian.

Senapan dan amunisi diperoleh dari salah satu barak terbesar di Thailand dan juga sebuah pasukan militer untuk melakukan serangan tersebut.

Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha mengatakan, Jakrapanth berhasil menerobos keamanan di gudang barak. "Ini bukan kecerobohan. Kami tidak meninggalkan gudang persenjataan sendirian, kami memiliki orang yang menjaganya," tegasnya.

Ada juga foto-foto seorang pria dengan topeng ski memegang pistol.

Seorang juru bicara Facebook mengatakan, "Kami telah menghapus akun penembak dari layanan kami dan akan bekerja sepanjang waktu untuk menghapus konten yang melanggar terkait dengan serangan ini segera setelah kami menyadarinya," katanya seperti dikutip dari AFP

Kota Korat adalah rumah bagi salah satu barak militer terbesar di Thailand, sebuah negara di mana militer terlibat dalam politik dan masyarakat.

Negara ini juga memiliki salah satu tingkat kepemilikan senjata tertinggi di dunia, dan beberapa penembakan di gedung pengadilan tahun lalu memperbarui kekhawatiran tentang kekerasan senjata. 

Baca juga: Kronologi Penembakan Korat yang Dilakukan Seorang Tentara Thailand

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com