Beberapa jam kemudian dia ditembak mati. Foto menunjukkan unit elit tentara dan polisi yang tersenyum keluar dari mal.
Video yang diakui dari tempat kejadian pun dibagikan di media sosial menunjukkan penembak jitu mengarahkan senapan mereka ke arah bawah saat terdengar suara tembakan keras bergema di basement pusat perbelanjaan tersebut.
Baca juga: 26 Tewas dalam Penembakan di Thailand, Ini Kronologi hingga Pelaku Ditembak Mati
Sebelum aksi yang menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan beberapa lainnya terluka, pelaku sempat mengunggah aksinya di akun Facebook miliknya.
Dalam video tersebut, penyerang mengenakan helm tentara, direkam dari Jip dengan atap terbuka dan mengatakan, "Saya lelah ... saya tidak bisa menarik jari saya lagi" ketika ia membuat simbol melalui tangannya.
Penyerang, seorang perwira militer junior yang diidentifikasi sebagai Sersan Mayor Jakrapanth Thomma menggunakan senapan mesin M60 hasil curian.
Senapan dan amunisi diperoleh dari salah satu barak terbesar di Thailand dan juga sebuah pasukan militer untuk melakukan serangan tersebut.
Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha mengatakan, Jakrapanth berhasil menerobos keamanan di gudang barak. "Ini bukan kecerobohan. Kami tidak meninggalkan gudang persenjataan sendirian, kami memiliki orang yang menjaganya," tegasnya.
Ada juga foto-foto seorang pria dengan topeng ski memegang pistol.
Seorang juru bicara Facebook mengatakan, "Kami telah menghapus akun penembak dari layanan kami dan akan bekerja sepanjang waktu untuk menghapus konten yang melanggar terkait dengan serangan ini segera setelah kami menyadarinya," katanya seperti dikutip dari AFP.
Kota Korat adalah rumah bagi salah satu barak militer terbesar di Thailand, sebuah negara di mana militer terlibat dalam politik dan masyarakat.
Negara ini juga memiliki salah satu tingkat kepemilikan senjata tertinggi di dunia, dan beberapa penembakan di gedung pengadilan tahun lalu memperbarui kekhawatiran tentang kekerasan senjata.
Baca juga: Kronologi Penembakan Korat yang Dilakukan Seorang Tentara Thailand
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.