Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Difabel Meninggal usai Ayahnya Dikarantina 6 Hari karena Virus Corona

Kompas.com - 30/01/2020, 18:19 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang remaja penyandang disabilitas di Provinsi Hubei, China meninggal usai dirinya ditinggal sendiri di rumah, akibat keluarganya dikarantina karena dicurigai memiliki virus corona.

Dikutip dari Beijing Youth Daily, remaja itu bernama Yan Cheng (17) yang menderita cerebral palsy meningggal setelah ditinggal sendirian di rumahnya selama 6 hari. 

Ayah remaja malang itu Yan Xiaowen (49) dan saudara laki-lakinya yang juga autis berusia 11 tahun baru saja melakukan perjalanan dari Wuhan di kota Huahe, kabupaten Hongan - sekitar 150 km (93 mil) dari Cina tengah pada 17 Januari lalu. 

Ayah dan adik Cheng, melakukan perjalanan untuk merayakan Tahun Baru Imlek ke tempat leluhur mereka. 

Baca juga: Potret Kehidupan Warga Wuhan Satu Minggu setelah Terisolasi akibat Virus Corona

Ayah dan adik dikarantina

Sesudah perjalanan tersebut, Yan Xiaowen mengalami demam tiga hari kemudian.
Akibatnya ayah dan saudaranya dikarantina pihak berwenang di fasilitas perawatan pada hari Jumat.

Sementara Cheng berada di rumah tanpa perawatan, dan makanan.

Adapun ibu Cheng telah meninggal akibat bunuh diri sekitar setahun usai adik laki-lakinya lahir.

Tak ada pernyataan resmi tentang penyebab maupun keadaan remaja tersebut.

Cheng yang tak mempercayai pejabat setempat terkait kesejahteraan putranya, akhirnya memohon batuan pada Weibo (semacam Twitter China) pada hari Selasa.

Saya punya dua putra cacat. Putra sulungku Yan Cheng menderita cerebral palsy. Dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya, dia tidak bisa berbicara atau menjaga dirinya sendiri. Dia sudah berada di rumah sendirian selama enam hari, tanpa ada yang memandikannya atau mengganti pakaiannya dan tidak makan atau minum,” tulis Yan di sebuah postingan yang memuat beberapa foto dirinya dan putranya. 

Ia juga mengharapkan agar seseorang bersedia mengirimkan pakaian kepada anaknya yang ada di desa Yanjia di Kota Huahe daerah Hongan, Provinsi Hubei.

Baca juga: Update! 170 Orang Meninggal, Virus Corona Terkonfirmasi di 18 Negara

Cheng sempat diberi makan

Mengutip dari SCMP, Yan melalui postingannya menyebut sempat diberi tahu pejabat desa bahwa putranya diberi makan dua kali antara hari Jumat dan Selasa.

Namun postingan Yan di Weibo kini telah dihapus termasuk dengan akunnya.

Pejabat partai berencana mengirim Yan dan Cheng ke lokasi karantina pada hari Rabu agar bocah itu bisa dirawat di tempat yang sama dengan sang ayah.

Tetapi, menurut laporan Damihexiaomi remaja itu sudah lebih dulu meninggal Selasa sore.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com