KOMPAS.com - Merebaknya wabah virus corona di China berbuntut panjang. Tak hanya penerbangan, industri wisata di "Negara Panda" tersebut ikut terkena dampak virus jenis baru tersebut.
Mulai Sabtu (25/1/2020), Pemerintah Kota Beijing akan menutup beberapa bagian Tembok Besar China untuk pengunjung.
Dilansir dari Reuters, penutupan tersebut untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.
Diketahui total pengunjung Tembok Besar China sekitar 20 juta di 2018. Bahkan akibat banyaknya pengunjung, sejak 1 Juni 2019, pihak berwenang di Badaling mengumumkan pembatasan kuota harian baru, yakni 65.000 pengunjung.
Dikutip dari CNN (31/05/2019), bagian paling populer dari Tembok Besar China adalah Badaling.
Selain Tembok Besar China, melansir Channel News Asia (24/01/2020), beberapa tempat wisata lain juga ditutup sementara.
Adapun beberapa tempat wisata tersebut adalah:
Pihak Shanghai menjelaskan dalam websitenya, hal itu sebagai tanggapan terhadap pencegahan dan pengendalian wabah penyakit.
Serta untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para tamu dan stafnya.
Baca juga: Soal Wabah Virus Corona, Mengapa Sejumlah Virus Berbahaya Muncul dari China?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.