Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2020, 19:46 WIB


KOMPAS.com - Merebaknya wabah virus corona di China berbuntut panjang. Tak hanya penerbangan, industri wisata di "Negara Panda" tersebut ikut terkena dampak virus jenis baru tersebut.

Mulai Sabtu (25/1/2020), Pemerintah Kota Beijing akan menutup beberapa bagian Tembok Besar China untuk pengunjung.

Dilansir dari Reuters, penutupan tersebut untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.

Diketahui total pengunjung Tembok Besar China sekitar 20 juta di 2018. Bahkan akibat banyaknya pengunjung, sejak 1 Juni 2019, pihak berwenang di Badaling mengumumkan pembatasan kuota harian baru, yakni 65.000 pengunjung.

Dikutip dari CNN (31/05/2019), bagian paling populer dari Tembok Besar China adalah Badaling. 

Selain Tembok Besar China, melansir Channel News Asia (24/01/2020), beberapa tempat wisata lain juga ditutup sementara.

Adapun beberapa tempat wisata tersebut adalah:

  • Makam Ming dan Pagoda Yinshan ditutup mulai Sabtu (25/01/2020).
  • Stadion Nasional Beijing atau yang lebih dikenal dengan Stadion Sarang Burung ditutup sejak Jumat. Sarang Burung akan ditutup hingga 30 Januari. Pertunjukan es dan salju yang berlangsung di lapangan akan ditutup.
  • Bagian dari Juyongguan juga ditutup. Sementara pekan raya Tembok Besar dibatalkan di bagian Simatai dari Landmark terkenal.
  • Shanghai Disneyland menyampaikan dalam situsnya bahwa sementara waktu akan tutup, sejak Sabtu.

Pihak Shanghai menjelaskan dalam websitenya, hal itu sebagai tanggapan terhadap pencegahan dan pengendalian wabah penyakit.

Serta untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para tamu dan stafnya.

Baca juga: Soal Wabah Virus Corona, Mengapa Sejumlah Virus Berbahaya Muncul dari China?

Perayaan Tahun Baru Imlek dibatalkan

Sebelumnya diberitakan CNN, pihak berwenang Beijing telah membatalkan semua perayaan Tahun Baru Imlek secara besar-besaran.

Dilansir CNN, Biro Kebudayaan dan Pariwisata Beijing mengungkapkan, pembatalan perayaan besar-besaran ini juga termasuk pameran kuil yang dilaksanakan di Beijing pada Kamis (23/1/2020).

Pemerintah kota mengatakan akan membatalkan acara termasuk dua pameran kuil yang populer. Di mana telah menarik banyak pengunjung dalam beberapa tahun terakhir.

Diberitakan Kompas.com (25/1/2020), wabah virus corona telah merenggut 26 korban jiwa.

Selain 26 orang meninggal, dicatat terdapat lebih dari 830 kasus warga yang terinfeksi.

Sebanyak 9 kota di China dilaporkan terkena larangan bepergian imbas dari adanya wabah tersebut.

Di Wuhan, tempat virus itu mulai merebak, segala layanan transportasi mulai dari bus, kereta, hingga pesawat dihentikan.

Baca juga: Selain Virus Corona, Berikut Wabah yang Pernah Gemparkan Dunia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Wabah Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ramai soal Vagina Terasa Sakit Saat Terangsang, Benarkah Ciri-ciri Vaginismus?

Ramai soal Vagina Terasa Sakit Saat Terangsang, Benarkah Ciri-ciri Vaginismus?

Tren
Ramai soal Gel Manicure Bisa Membuat Jari Tangan Menghitam, Benarkah?

Ramai soal Gel Manicure Bisa Membuat Jari Tangan Menghitam, Benarkah?

Tren
Ramai soal HRD BCA Disebut Punya 'Mata Elang' Pilih Orang Baik Jadi Satpam, Ini Tanggapan Perusahaan

Ramai soal HRD BCA Disebut Punya "Mata Elang" Pilih Orang Baik Jadi Satpam, Ini Tanggapan Perusahaan

Tren
Akhir Perjalanan Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur, Jadi Thudong Pertama di Indonesia

Akhir Perjalanan Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur, Jadi Thudong Pertama di Indonesia

Tren
Kasus Kematian Bripka AS Mencuat Lagi: Polisi Pastikan karena Sianida, Keluarga Sebut Ada Kejanggalan

Kasus Kematian Bripka AS Mencuat Lagi: Polisi Pastikan karena Sianida, Keluarga Sebut Ada Kejanggalan

Tren
Apakah Makan Daging Hewan yang Terkena Kanker Picu Risiko Kanker?

Apakah Makan Daging Hewan yang Terkena Kanker Picu Risiko Kanker?

Tren
Ketahui Khasiat Bawang Putih, Baik untuk Jantung dan Pembuluh Darah

Ketahui Khasiat Bawang Putih, Baik untuk Jantung dan Pembuluh Darah

Tren
9 Cara Ampuh Membasmi Rayap di Rumah dan Mencegahnya Datang Lagi

9 Cara Ampuh Membasmi Rayap di Rumah dan Mencegahnya Datang Lagi

Tren
Kadaver: Pergolakan Cinta Masa Kolonial Bernuansa Horor Mistisme

Kadaver: Pergolakan Cinta Masa Kolonial Bernuansa Horor Mistisme

Tren
Asal Usul Nama Tata Surya dan Bimasakti Digunakan di Indonesia

Asal Usul Nama Tata Surya dan Bimasakti Digunakan di Indonesia

Tren
Astronom Temukan 'Bulan Palsu' Quasi-Moon di Orbit Bumi, Apa Itu?

Astronom Temukan "Bulan Palsu" Quasi-Moon di Orbit Bumi, Apa Itu?

Tren
Viral, Video Sebut Menteri Perumahan India Jatuh ke Septic Tank, Simak Faktanya

Viral, Video Sebut Menteri Perumahan India Jatuh ke Septic Tank, Simak Faktanya

Tren
Resmi Beroperasi, Ini Harga Tiket Emirates A380 Rute Denpasar-Dubai

Resmi Beroperasi, Ini Harga Tiket Emirates A380 Rute Denpasar-Dubai

Tren
Ramai soal Berhenti Minum Obat Antidepresan Sebelum Waktunya, Apa Risikonya?

Ramai soal Berhenti Minum Obat Antidepresan Sebelum Waktunya, Apa Risikonya?

Tren
Kewajiban dan Larangan bagi Turis Asing di Bali Sesuai Aturan Baru, Pelanggaran Bisa Kena Sanksi

Kewajiban dan Larangan bagi Turis Asing di Bali Sesuai Aturan Baru, Pelanggaran Bisa Kena Sanksi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+