Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Berlanjut, 3 Roket Hantam Area Kedubes AS di Irak

Kompas.com - 21/01/2020, 12:23 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiga roket kembali jatuh di dekat kawasan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad, Irak, Selasa (21/1/2020) pagi.

Dua dari tiga roket berjenis Katyusha tersebut jatuh di dalam kawasan yang masih masuk zona hijau Baghdad.

Melansir The Guardian, kawasan itu merupakan area yang dijaga dengan ketat. Di dalamnya terdapat gedung-gedung pemerintahan dan urusan luar negeri, termasuk Kedutaan Besar Amerika Serikat beserta pegawainya.

Kepolisian Baghdad menyebutkan, roket itu diluncurkan dari Distrik Zarafaraniyah di luar wilayah ibu kota Irak tersebut. 

Reporter BBC melaporkan, di dalam gedung Kedubes terdengar suara alarm yang diikuti dengan imbauan kepada semua orang untuk berlindung.

Juru bicara militer Amerika yang ada di sana mengaku, mendengar suara roket tersebut jatuh di sekitar kompleks militer dan kedutaan.

Petugas mengatakan, tidak ada korban jatuh dalam kejadian pagi tadi.

Baca juga: 11 Warga Ukraina Korban Tewas Pesawat Boeing 737 yang Ditembak Iran Dikembalikan

Bentrokan antar demonstran dan petugas di Irak, Senin (20/1/2020).Hadi Mizban/AP Bentrokan antar demonstran dan petugas di Irak, Senin (20/1/2020).

Sehari sebelumnya, The Associated Press melaporkan bahwa protes kembali muncul di Baghdad dan menelan korban tewas sebanyak tiga orang. Sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka, termasuk 14 petugas kepolisian Irak.

Protes kembali melonjak di Baghdad pada hari Senin dengan setidaknya tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka, menurut The Associated Press.

Sebelumnya, pada 8 Januari 2019, sebanyak dua rudal juga pernah mendarat di kawasan tersebut. Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah Iran meluncurkan belasan rudalnya ke dua pangkalan militer AS di Irak. 

Rudal-rudal tersebut merupakan serangan balasan dari Iran atas kematian Jenderal Qasem Soleimani pada 3 Januari silam. Jenderal Iran tersebut meninggal akibat serangan udara dari Amerika Serikat menggunakan pesawat tanpa awak di Irak.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donal Trump juga mengaku mengetahui dan mengawasi secara langsung detik-detik serangan drone yang membunuh Qasem Soleimani

Baca juga: Jatuhnya Pesawat Ukraina Jadi Bencana bagi Sektor Pariwisata Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com