Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semburkan Abu Vulkanis Setinggi 400 Meter, Gunung Semeru Tetap Waspada

Kompas.com - 17/01/2020, 16:57 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Erupsi kecil terlihat di Gunung Semeru pada Jumat (17/1/2020). Kejadian erupsi Gunung Semeru tersebut juga tersebar di media sosial. 

Erupsi terpantau pada pagi hari pukul 05.53 dengan kepulan abu yang terlihat keluar dari kawah di puncak Gunung Semeru.

Dilaporkan dalam erupsi tersebut kepulan abu membumbung hingga 400 meter. 

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (17/1/2020), Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, membenarkan kejadian tersebut.

"Betul," jawabnya.

Menurut Kasbani, saat ini kondisi gunung setinggi 3.676 mdpl itu masih berada di status Waspada. Oleh karena itu, kejadian erupsi-erupsi kecil bisa saja sering terjadi.

"Gunung Semeru saat ini berada di status Waspada (level 2). Erupsi-erupsi kecil sering terjadi. Namun, ancaman bahayanya masih di sekitar puncak saja," ungkap Kasbani.

Saat ditanya terkait kemungkinan peningkatan aktivitas dari erupsi-erupsi kecil yang terlihat, Kasbani menyatakan belum adanya indikasi peningkatan status.

"Jadi, masih tetap di level 2. Masyarakat diharap masih tenang, yang penting tidak masuk ke dalam radius bahaya," ujarnya.

Baca juga: Rawan Longsor, Gunung Semeru Tetap Ditutup Selama Libur Tahun Baru

Sementara, berdasarkan keterangan laporan aktivitas gunungapi yang diterima Kompas.com (17/1/2020), pada periode pengamatan tanggal 16 Januari 2020 di Gunung Semeru, cuaca dilaporkan cerah, berawan, dan mendung.

Suhu udara yang terpantau berkisar antara 22 derajat celsius hingga 29 derajat celsius. 

Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-II. Kemudian, asap kawah dilaporkan nihil.

Dalam periode pengamatan tersebut, teramati satu kali letusan warna asap putih kelabu, tinggi 400 meter arah utara. 

Rekomendasi

Melalui laporan tersebut, juga disampaikan beberapa rekomendasi.

"Masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif," tulis petugas pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi dalam laporan yang diterima Kompas.com (17/1/2020).

Melalui keterangannya, rekomendasi juga diberikan untuk mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jongring Seloko. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com