Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Tembakkan Rudal ke Markas Militer AS, 5 Maskapai Alihkan Penerbangan

Kompas.com - 08/01/2020, 19:01 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setidaknya terdapat lima maskapai penerbangan besar telah mulai mengalihkan penerbangannya dari Iran.

Hal tersebut dilakukan setelah Iran meluncurkan puluhan rudalnya ke markas pasukan AS di Irak pada Selasa (7/1/2020).

Mengutip CNN, Singapore Airlines (SINGF) mengeluarkan pernyataan pada Rabu (8/1/2020), bahwa penerbangan masuk dan keluar dari Eropa telah dialihkan dari ruang udara Iran.

Menurut keterangan tersebut, SINGF melakukan pengawasan terhadap situasi dan akan membuat penyesuaian rute penerbangannya jika diperlukan.

Sementara itu, EVA Air milik Taiwan menyatakan bahwa mereka mulai menghindari penerbangan di atas Iran pada Rabu pagi waktu Taiwan untuk memastikan keamanan.

Selain kedua maskapai tersebut, Malaysia Airlines juga mengungkapkan pernyataannya sebagai respons dari peristiwa ini.

"Kami akan menghindari konflik ruang udara Iran," ungkap Malaysia Airlines dalam pernyataannya sebagaimana dikutip CNN.

Baik EVA Air maupun Malaysia Airlines menambahkan bahwa maskapainya tidak akan terbang di atas Irak.

Di Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan sebuah peringatan yang membatasi pesawat AS non militer untuk beroperasi di atas Irak, Iran, dan perairan Teluk Persia serta Teluk Oman.

Sebelum peringatan ini diberlakukan, FAA juga telah melarang pesawat AS untuk terbang di bawah ketinggian 26.000 kaki di atas Irak.

Saat ini, maskapai besar AS, termasuk American Airlines (AAL) dan Delta (DAL), juga tidak terbang di atas Iran. 

United Airlines (UAL) menyesuaikan salah satu penerbangannya pada akhir Juni lalu setelah Iran menembak jatuh drone milik AS di Selat Hormuz.

Baca juga: Iran Serang Markas Militer AS, Filipina Siapkan Kapal dan Pesawat untuk Evakuasi Warganya

Maskapai-maskapai di dunia dan PBB telah mulai mengawasi ruang udara strategis di atas wilayah Iran dan Iraq. 

Asosiasi Transportasi Udara International telah mengeluarkan pernyataan yang mengingatkan negara-negara di dunia akan kewajibannya untuk mengomunikasikan potensi-potensi risiko terkait penerbangan sipil. 

Hal tersebut lantaran masih beroperasinya sejumlah maskapai penerbangan komersil di wilayah tersebut. 

Sebelumnya, pada Rabu (8/1/2020) pagi, pesawat berjenis Boeing 737 milik Ukraine International Airlines jatuh di dekat Bandara Imam Khomeini, Teheran, Iran. 

Pesawat ini mengangkut 176 orang dan awak kabin. Berdasarkan laporan dari media lokal, seluruh orang yang ada dalam penerbangan tersebut tidak selamat.

Penyebab dari jatuhnya pesawat tersebut belum jelas hingga saat ini. Namun, penyebab sementara diduga akibat masalah teknis. 

Juru Bicara Boeing mengatakan bahwa mereka tengah mengumpulkan lebih banyak informasi dari terjadinya kecelakaan ini. 

Baca juga: Pesawat Ukraina Jatuh di Iran, Berikut 4 Kasus yang Libatkan Boeing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com