Di pasaran, kacer dari Sumatera harga jualnya bisa mencapai Rp 50 juta, bahkan bisa lebih tinggi dari itu.
Burung ini juga disebut mampu menyaingi kerabat dekatnya, murai batu.
Kacer merupakan burung yang banyak ditemukan di daerah Jawa Timur.
Namun, penyebaran burung dengan julukan kucica dan manuk haur ini sangat luas, sebagian besar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Bali.
Bahkan, di beberapa negara seperti Cina, Filipina, dan India juga ada.
Baca juga: Burung Kacer Rp 150 Juta Hilang di Bagasi Pesawat, Ini Respons Garuda Indonesia
Melansir dari situs resmi Provinsi Yogyakarta, kacer juga disebut sebagai fauna identitas Kabupaten Kulon Progo yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 93/SK KDH/A/1999.
Burung kacer memiliki nama ilmiah Copsychus saularis.
Dalam ekosistem, burung ini memiliki manfaat sebagai pengendali populasi serangga dan invertebrate kecil lain karena burung ini makanan alaminya adalah serangga, intevertebrata kecil, dan nectar bunga.
Habitat burung kacer adalah hutan belukar. Di alam, mereka hidup berpasangan.
Kacer membuat sarang dari rerumputan dan berkembang biak di pepohonan rendah serta berdaun lebat.
Panjang tubuh kacer adalah sekitar 25 cm dengan warna tubuh hitam divariasi putih pada bagian sayap dan ekor. Paruhnya Panjang dan tajam, mirip dengan murai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.