Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia di Balik Tipe Pasangan Tiap Orang yang Berbeda

Kompas.com - 14/11/2019, 11:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang memiliki kriteria yang berbeda dalam mencari pasangan hidup. Namun, bagaimana seseorang dapat memutuskan satu pilihannya setelah bertemu dengan banyak orang di hidupnya?

Melansir dari laman Psychology Today, ada dua teori yang dapat dirujuk secara ilmiah untuk memahami fenomena ini.

Pertama adalah teori evolusioner. Teori ini mencakup kecenderungan perilaku, karakteristik fisik, dan kepribadian.

Pendekatan pada teori ini memprediksi bahwa perbedaan anatomi dan biologis antara setiap perempuan dan laki-laki akan menghasilkan preferensi berbeda terkait pilihan pasangan hidup.

Penelitian menunjukkan bahwa pada hubungan jangka panjang, secara umum, perempuan sangat memperhatikan pentingnya parameter status. Sedangkan laki-laki cenderung tertarik dengan wanita muda.

Baca juga: Bukan Khayalan, Ahli Buktikan Tipe Pasangan Tiap Orang Memang Nyata

Kedua, teori peran sosial yang dikembangkan oleh seorang psikolog Amerika Alice Eagly, berpendapat bahwa proses sosial lebih berperan dalam penentuan pilihan sosial seseorang.

Berdasarkan pendapat ini, keputusan memilih pasangan dipengaruhi oleh peran yang dijalankan perempuan dan laki-laki di masyarakat.

Oleh karena itu, preferensi seseorang dalam memilih pasangan diperkirakan untuk menggeser peran sosial dan norma.

Misalnya, seorang perempuan tertarik pada laki-laki yang memiliki kekuasaan dan uang karena masyarakat membatasi kemampuannya sendiri untuk memiliki kekuasaan dan uang.

Secara umum, motivasi seseorang dalam memilih pasangan dipengaruhi oleh hukum ketertarikan atau laws of attraction. Hukum ini mempengaruhi proses umum dari seseorang dalam memilih pasangan hidup. Hukum ini terdiri atas faktor-faktor berikut:

  1. Keakraban
    Secara umum, seseorang cenderung menyukai orang yang melakukan interaksi sering dengannya. Semakin banyak waktu yang dihabiskan dengan seseorang, probabilitas untuk memilihnya menjadi pasangan semakin tinggi, terlepas dari segala dampak dari interaksi negatif yang menyebabkan frustasi dan kebencian.
    Namun, interaksi yang dilakukan tiap hari dapat mengubah orang asing menjadi teman, dan selebihnya. Hal ini mirip dengan pepatah Jawa, "witing tresna jalaran saka kulino" yang berarti timbulnya rasa cinta berasal dari kebiasaan/keakraban.
  2. Daya tarik fisik
    Kecantikan fisik juga besar kemungkinannya mempengaruhi seseorang dalam memilih pasangan. Seseorang biasanya tidak mau menghabiskan hidupnya bersama dengan orang yang secara fisik ia tolak.
  3. Kepribadian dan Karakter
    Penelitian pada faktor-faktor kepribadian yang menarik bagi seseorang menghasilkan dua jenis kepribadian yang umumnya diinginkan pada pasangan hidup, yaitu kecakapan dan kehangatan.
    Orang yang cakap adalah orang yang rajin dan memiliki kemampuan sosial. Orang dengan karakter tersebut dinilai lebih menarik.
    Kemudian, orang dengan kepribadian hangat juga dianggap lebih menarik. Hangat dan bijak adalah sebuah kombinasi yang biasanya menjadi pemenang dalam kriteria pasangan hidup.
  4. Kedekatan
    Kebanyakan orang akan menikah dengan orang yang berjarak lebih dekat.
    Hubungan jarak jauh seringkali sulit untuk dipelihara sehingga mereka yang bertahan cenderung lebih sedikit.
  5. Kesamaan
    Faktor ini adalah faktor yang paling kuat mempengaruhi pemilihan pasangan. Untuk setiap parameter latar belakang, kepribadian, nilai, dan pengalaman, seseorang cenderung memilih orang yang memiliki banyak kesamaan daripada orang yang jauh berbeda dengannya.
    Alasan dari kecenderungan preferensi ini adalah menjadi lebih mudah untuk berkomunikasi, memahami, mengetahui, dan mempercayai seseorang yang memahami bahasa, budaya, nilai, dan kepercayaan.

Baca juga: Bagaimana Hadapi Tipe Pasangan yang Suka Lari dari Masalah?

Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti Amerika, yaitu Todd Shackelford, David Schmitt, dan David Buss mengidentifikasi empat komponen universal yang ada dalam proses pemilihan pasangan hidup, yaitu:

  1. Cinta vs. Status/kemapanan
  2. Dapat diandalkan/Stabil vs. Penampilan baik/sehat
  3. Pendidikan/Kecerdasan vs. Keinginan untuk rumah/anak-anak
  4. Keramahan vs. Kesamaan agama

Empat komponen ini terjadi pada pemilihan pasangan hidup, baik pada perempuan maupun pada laki-laki. Namun, perbedaan yang signifikan antara perempuan dan laki-laki umumnya ditemukan pada komponen pertama hingga ketiga.

Secara umum, perempuan lebih mempentingkan status sosial ekonomi daripada romantisme cinta.

Perempuan juga cenderung lebih memilih kestabilan emosi daripada tampilan yang menarik. Selain itu, perempuan lebih memilih kecerdasan daripada keinginan untuk memiliki anak.

Sementara, status, kestabilan emosi, dan kecerdasan merupakan komponen yang kurang penting bagi pria ketika mencari pasangan hidup jangka panjang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com