KOMPAS.com - Setiap orang memiliki kriteria yang berbeda dalam mencari pasangan hidup. Namun, bagaimana seseorang dapat memutuskan satu pilihannya setelah bertemu dengan banyak orang di hidupnya?
Melansir dari laman Psychology Today, ada dua teori yang dapat dirujuk secara ilmiah untuk memahami fenomena ini.
Pertama adalah teori evolusioner. Teori ini mencakup kecenderungan perilaku, karakteristik fisik, dan kepribadian.
Pendekatan pada teori ini memprediksi bahwa perbedaan anatomi dan biologis antara setiap perempuan dan laki-laki akan menghasilkan preferensi berbeda terkait pilihan pasangan hidup.
Penelitian menunjukkan bahwa pada hubungan jangka panjang, secara umum, perempuan sangat memperhatikan pentingnya parameter status. Sedangkan laki-laki cenderung tertarik dengan wanita muda.
Baca juga: Bukan Khayalan, Ahli Buktikan Tipe Pasangan Tiap Orang Memang Nyata
Kedua, teori peran sosial yang dikembangkan oleh seorang psikolog Amerika Alice Eagly, berpendapat bahwa proses sosial lebih berperan dalam penentuan pilihan sosial seseorang.
Berdasarkan pendapat ini, keputusan memilih pasangan dipengaruhi oleh peran yang dijalankan perempuan dan laki-laki di masyarakat.
Oleh karena itu, preferensi seseorang dalam memilih pasangan diperkirakan untuk menggeser peran sosial dan norma.
Misalnya, seorang perempuan tertarik pada laki-laki yang memiliki kekuasaan dan uang karena masyarakat membatasi kemampuannya sendiri untuk memiliki kekuasaan dan uang.
Secara umum, motivasi seseorang dalam memilih pasangan dipengaruhi oleh hukum ketertarikan atau laws of attraction. Hukum ini mempengaruhi proses umum dari seseorang dalam memilih pasangan hidup. Hukum ini terdiri atas faktor-faktor berikut:
Baca juga: Bagaimana Hadapi Tipe Pasangan yang Suka Lari dari Masalah?
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti Amerika, yaitu Todd Shackelford, David Schmitt, dan David Buss mengidentifikasi empat komponen universal yang ada dalam proses pemilihan pasangan hidup, yaitu:
Empat komponen ini terjadi pada pemilihan pasangan hidup, baik pada perempuan maupun pada laki-laki. Namun, perbedaan yang signifikan antara perempuan dan laki-laki umumnya ditemukan pada komponen pertama hingga ketiga.
Secara umum, perempuan lebih mempentingkan status sosial ekonomi daripada romantisme cinta.
Perempuan juga cenderung lebih memilih kestabilan emosi daripada tampilan yang menarik. Selain itu, perempuan lebih memilih kecerdasan daripada keinginan untuk memiliki anak.
Sementara, status, kestabilan emosi, dan kecerdasan merupakan komponen yang kurang penting bagi pria ketika mencari pasangan hidup jangka panjang.