KOMPAS.com - Kisah sukses perjalanan luar angkasa selalu menyisakan cerita. Seperti contohnya Apollo 11 yang berhasil membawa manusia mendarat di bulan.
Keberhasilan pendaratan tersebut kemudian membuat para ilmuwan kembali mengembangkan misi lain yang tak kalah ambisius.
Proyek Apollo 12 menjadi misi berawak kedua ke bulan. Melansir laman History, pesawat luar angkasa ini diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida pada 14 November 1969.
Tak hanya itu, pesawat ini mengangkut tiga orang astronot, di antaranya Charles Conrad Jr, Richard F. Gordon Jr, dan Alan L. Bean.
Peluncuran tersebut disaksikan langsung oleh Presiden AS, Richard Nixon di Cape Canaveral. Dia adalah presiden pertama yang menghadiri lepas landas penerbangan luar angkasa berawak.
Selang 36 detik setelah peluncuran, petir menghantam roket peluncur, Saturn 5. Kejadian ini menyebabkan jatuhnya pemutus sirkuit di modul perintah dan mengakibatkan kegagalan daya.
Baca juga: 50 Tahun Pendaratan di Bulan, 4 Inovasi yang Lahir Berkat Apollo 11
Untungnya, kejadian tersebut tidak menggagalkan misi Apollo 12.
Roket peluncur pulih dan berfungsi normal beberapa menit setelah kejadian dan berhasil meluncurkan pesawat ke luar angkasa.
Pada tanggal 19 November 1969, modul pendaratan Intrepid melakukan pendaratan presisi di tepi barat laut Ocean of Storms di Bulan. Sekitar lima jam kemudian, astronot Conrad dan Bean menjadi manusia ketiga dan keempat yang berjalan di permukaan bulan.
Kemudian, selama 32 jam berikutnya, mereka mengumpulkan sampel bulan serta menyelidiki pesawat ruang angkasa Surveyor 3. Pesawat ini merupakan alat penyelidikan tak berawak yang berhasil mendarat di bulan pada tahun 1967.
Lalu pada 24 November 1969, Apollo 12 berhasil kembali ke Bumi.
Namun keberhasilan pendaratan kedua di Bulan tersebut tidak menjadi berita utama, seperti saat Neil Armstrong menjejakkan kakinya di satelit bumi itu.
Menurut laman BBC, pada saat yang sama, audiens disibukkan dengan berita pembantaian My Lai di Vietnam, yang merupakan pembunuhan ratusan warga sipil saat Perang Vietnam.
“Apollo 12 bukan satu-satunya berita utama saat itu. Misi itu terjadi tepat pada waktu berita pembantaian My Lai di Vietnam pecah,” kata Kurator Apollo di Museum Dirgantara dan Luar Angkasa Smithsonian di Washington DC, Teasel Muir-Harmony.
Dari pandangan ilmiah dan teknik, Apollo 12 adalah misi yang sempurna. Dengan pendaratan yang tepat, para astronot melakukan lusinan eksperimen.
Kisah serupa juga terjadi saat misi Apollo 13. Ketika pesawat ini diluncurkan pada April 1970, tidak ada jaringan baik televisi maupun radio yang menyiarkan secara langsung perjalanan ketiga ke Bulan tersebut.
Saat itu, pendaratan di Bulan bukan lagi menjadi tajut utama pemberitaan di Amerika.
Baca juga: INFOGRAFIK: 50 Tahun Misi Apollo 11
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.