Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Wabah Malaria, Ini Sejarah Hari Kesehatan Nasional

Kompas.com - 12/11/2019, 15:09 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Penyebab Malaria

Agar wabah malaria yang pernah menjadi sejarah kelam bangsa Indonesia ini tak lagi terjadi, tentunya kita harus melakukan langkah-langkah pencegahan.

Penyakit malaria umumnya disebabkan oleh parasit Plasmodium.

Parasit dapat menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Ada banyak jenis parasit plasmodium, tetapi hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia, yaitu:

  • Plasmodium falciparum-terutama ditemukan di Afrika, parasit ini adalah jenis parasit malaria yang paling umum dan merupakan penyebab sebagian besar kematian malaria di seluruh dunia.
  • Plasmodium vivax-terutama ditemukan di Asia dan Amerika Selatan, parasit ini menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada Plasmodium falciparum, tetapi dapat bertahan di hati hingga tiga tahun, yang dapat menyebabkan kekambuhan.
  • Plasmodium ovale-cukup jarang dan biasanya ditemukan di Afrika Barat, dapat tetap di hati selama beberapa tahun tanpa memunculkan gejala.
  • Plasmodium malariae-ini cukup langka dan biasanya hanya ditemukan di Afrika.
  • Plasmodium knowlesi-ini sangat langka dan ditemukan di beberapa bagian Asia Tenggara.

Melansir laman NHS, berikut cara-cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah malaria:

  • Kesadaran akan risiko, cari tahu apakah kita berisiko terkena malaria.
  • Pencegahan gigitan, hindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk, menutupi lengan, kaki dan menggunakan kelambu.
  • Periksa apakah kita perlu minum tablet pencegahan malaria, jika kita melakukannya, pastikan kita mengonsumsi tablet antimalaria yang tepat dengan dosis yang tepat, dan menyelesaikan kursus.
  • Diagnosis, cari saran medis segera jika kita memiliki gejala malaria, termasuk hingga satu tahun setelah kita kembali dari bepergian.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Infused Water Bermanfaat bagi Kesehatan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com