Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pahlawan, Ini Kisah Empat Perempuan Belanda Pembela Indonesia

Kompas.com - 10/11/2019, 15:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Editor

Sumber BBC

Melalui tekanan Dewan Keamanan PBB, pemerintah Belanda akhirnya menyatakan menerima resolusi Dewan Keamanan untuk menghentikan pertempuran.

Saat mereka keluar rumah menuju pusat Kota Malang, Kobus bersaudara menyaksikan bagaimana gedung-gedung hancur, rumah hangus, pipa-pipa saluran air rusak karena diledakkan, dan tiang-tiang listrik roboh, mengakibatkan putusnya pasokan air dan listrik.

Saat itu, suami Dolly yang menjabat kepala dinas pertanahan tentara Indonesia, tak berada di tempat. Dolly dan dua sahabatnya mencukupi kebutuhan air dengan mengambil dari sungai yang jauh.

Sesekali mereka juga ambil bagian dalam demonstrasi menentang pemerintah Belanda. Saat itu, walau Belanda menghentikan agresi, tentara merah-putih-biru menguasai sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kota Malang.

Baca juga: Peringati Hari Listrik Nasional, Sejarahnya Sejak Penjajahan Belanda

Suatu waktu, tatkala rumah-rumah milik keluarga Belanda sudah mendapat lagi pasokan listrik dan air, lampu di rumah keluarga Kobus dan Dolly masih belum menyala, dan air belum mengalir.

Dolly dan Miny lalu menghadap bupati, yang berpihak pada Belanda.

"Di kantor bupati ada ibu pakai kebaya duduk di kursi. Kita bertiga tidak disuruh duduk. Bupati tanya kenapa datang. Kita bilang minta listrik. Dia lalu berkata 'Oh ya? Minta sama Soekarno saja!' Gila, malah dimusuhi sama orang Indonesia sendiri," kata Dolly, menggelengkan kepala saat mengenang kejadian itu.

Aksi militer sudah berakhir tapi Belanda masih belum meninggalkan Indonesia.

Suatu hari, tak lama setelah Dolly melahirkan putrinya pada 2 November 1947, sejumlah petugas intelijen Belanda datang karena mendapat laporan bahwa Soetarjo mengunjungi istri dan anak-anaknya di Malang.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com