Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Kekinian, Ada Bahaya Mengintai dari Minuman Boba Bagi Tubuh Kita

Kompas.com - 10/11/2019, 13:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minuman boba sedang menjadi primadona di kalangan milenial. Bahkan, berbagai varian minuman dengan tambahan boba pun semakin bermunculan.

Tanpa kita sadari, minuman kekinian ini ternyata bisa menjadi racun bagi tubuh kita.

Konsultan kesehatan Dr Tan Wee Yong mengatakan gula yang terkandung dalam minuman boba adalah penyebab utama minuman kaum milenial tersebut bisa merusak kesehatan.

"Rata-rata, secangkir minuman boba mengandung 20 sendok teh gula. Padahal, orang dewasa yang sehat, disarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari delapan sendok teh gula sehari," ucapnya.

Pakar diet Kong Woan Fei juga mengatakan, minuman boba bisa menyebabkan kita mengalami obesitas.

Baca juga: Bahaya Gula Berlebih di Balik Demam Boba

Dalam satu cup teh boba, misalnya, kalori yang terkandung di dalam teh setidaknya bernilai 370 kalori. Sementara itu, topping boba itu sendiri mengandung sekitar 150 kalori.

Kong juga menambahkan, minuman boba sama sekali tidak mengandung nutrisi.

"Tidak ada nilai gizi dari minum minuman tinggi gula," tambahnya.

Melansir laman Health Essentials, minuman boba juga bisa menyebabkan munculnya jerawat.

Pasalnya, boba biasanya terbuat dari gula, tapioka dan susu yang merupakan pemicu jerawat.

Kulit kita mungkin tidak toleran terhadap laktosa dan hormon dalam susu sehingga dapat bereaksi dengan testosteron dalam tubuh.

Alhasil, hal ini dapat meningkatkan produksi sebum di kulit yang menyebabkan jerawat.

Selain itu, kandungan gula di dalamnya memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang dapat menghasilkan lonjakan insulin, meningkatkan sekresi androgen, peradangan dan produksi minyak.

Semua hal tersebut dapat memainkan peran penting dalam perkembangan jerawat.

Karena efek negatifnya yang tinggi, Dr Tan menyarankan agar minuman boba sebaiknya dihindari oleh semua orang dari berbagai jenis usia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com