Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CPNS KLHK 2019 Buka Jalur SMK, Ini Rincian dan Jadwal Seleksi Lengkapnya!

Kompas.com - 10/11/2019, 10:30 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah resmi mengumumkan formasi pengadaan CPNS 2019 di lingkungannya.

Informasi CPNS KLHK 2019 tersebut tercantum dalam Pengumuman Nomor: PG.1/SETJEN/ROPEG/Peg.O/11/2019.

Total formasi yang dialokasikan sebanyak 705 kursi, di mana terbagi menjadi 27 jabatan.

Kualifikasi pendidikan formasi yang dibuka ini beragam, baik SMK, D-III, S-1, dan S-2, di mana terdapat sejumlah persyaratan khusus bagi masing-masing jalur.

Dihimpun dari informasi resmi, KLHK membuka kesempatan dari jenjang pendidikan SMK.

Dari 150 formasi kehutanan yang dibutuhkan, 80 di antaranya dibuka lewat jalur SMK.

Berikut rincian lengkapnya:

1. Analis Kebijakan (total 14 formasi)
Jalur SMK: -
Jalur D-III: -
Jalur S-1: 12
Jalur S-2: 2

2. Analis Kepegawaian (total 16 formasi)
Jalur SMK: -
Jalur D-III: 7
Jalur S-1: 8
Jalur S-2: 1

3. Arsiparis (total 37 formasi)
Jalur SMK: -
Jalur D-III: 36
Jalur S-1: 1
Jalur S-2: -

4. Guru (total 3 formasi)
Jalur SMK: -
Jalur D-III: -
Jalur S-1: 3
Jalur S-2: -

5. Instruktur (total 1 formasi)
Jalur SMK: -
Jalur D-III: -
Jalur S-1: 1
Jalur S-2: -

Baca juga: Kemenperin Buka 359 Formasi CPNS 2019 di Pusat dan Daerah, Apa Saja?

6. Peneliti (total 33 formasi)
Jalur SMK: -
Jalur D-III: -
Jalur S-1: -
Jalur S-2: 33

7. Pengawas Lingkungan Hidup (total 12 formasi)
Jalur SMK: -
Jalur D-III: -
Jalur S-1: 12
Jalur S-2: -

8. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (total 7 formasi)
Jalur SMK: -
Jalur D-III: -
Jalur S-1: 7
Jalur S-2: -

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com