Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Internet Mengubah Sikap Masyarakat...

Kompas.com - 10/11/2019, 08:54 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbagai bentuk penggalangan dana di Kitabisa.com menjadi perbincangan warganet, terutama di lini masa Twitter beberapa hari terakhir.

Hal itu disebabkan karena sejumlah orang memanfaatkan layanan donasi itu untuk keperluan biaya nikah.

Tak hanya itu ada juga warganet yang menggalang donasi untuk melunasi cicilan motornya.

Menanggapi hal itu, sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono mengatakan bahwa dunia maya atau hyper realitas adalah ruang sosial yang sifatnya terbuka.

Artinya, siapa saja bisa punya peluang akses dan mengambil manfaat dari dunia itu.

Karena keterbukaan itu juga, tidak sedikit juga orang yang melakukan hal-hal negatif di dalamya.

"Itu tidak bisa dielakkan, tergantung pada kejelasan netiketnya, aturan-aturan atau norma-norma di dalam penggunaan internet itu," kata Drajat kepada Kompas.com (9/11/2019).

"Baik yang menyangkut kebebasan informasi yang diatur pemerintah atau yang diatur sendiri oleh media sosial itu," sambungnya.

Tak hanya itu saja, dosen sosiologi UNS itu juga menyoroti kedewasaan warganet, selaku pengguna internet.

Baca juga: Ramai Galang Dana untuk Nikah dan Cicilan Motor, Ini Tanggapan Kitabisa

Literasi Digital

Menurut Drajat, kedewasaan warganet sangat bergantung pada pengetahuan dan kesadaran mereka tentang ruang-ruang publik.

"Batas-batas norma itu sangat bergantung pada itu. Kalau norma-normanya tidak jelas atau masih kabur ya akhirnya dijadikan untuk kepentingan-kepentingan pribadi itu," papar dia.

Drajat mengatakan, dunia maya sama halnya dengan dunia realitas yang membutuhkan aturan.

Jika tidak diatur, menurut Drajat bisa terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap relasi sosial di dalamnya.

Biasanya, motif-motif yang ada di balik hal-hal aneh seperti itu didorong atas keinginan untuk eksis dan bisnis.

"Makanya netiket atau aturan-aturan penggunaan internet itu menjadi penting. Tidak sekedar yang diatur oleh negara, tapi yang diatur oleh komunitas-komunitas penggunanya itu.

Oleh karena itu, Drajat mengklaim pentingnya literasi digital agar setiap orang memperhatikan efek yang diakibatkan.

"Karena upload-nya mudah sekali, tapi efek dan pengaruhnya ini yang tidak diperhitungkan. Kesadaran ini kan harus didikkan," pungkasnya.

Baca juga: Mengenal Desa-Desa Fiktif Penerima Dana Desa...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com