KOMPAS.com - Pembicaraan mengenai jatah kursi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin kian menghangat jelang berakhirnya pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Dalam sejumlah kesempatan, Jokowi pernah menyampaikan sejumlah kriteria menteri barunya di Kabinet Kerja Jilid 2.
Baru-baru ini, beredar luas surat berisi susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin di media sosial.
Namun staf khusus Presiden bidang Komunikasi Adita Irawati mengatakan edaran tersebut sebagai berita bohong (hoaks).
Lantas, apa saja kriteria-kriteria tersebut?
Menurut Jokowi, menteri-menterinya nanti harus mampu mengeksekusi program-program yang ada.
Tak lain dan tak bukan, itu merupakan kemampuan eksekutor.
Jokowi juga menginginkan jajaran kabinetnya nanti bisa menangani masalah-masalah yang ada dan mampu mengeksekusinya dengan benar.
Hal itu, disampaikan Jokowi setelah menghadiri Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Baca juga: [HOAKS] Surat Berisi Susunan Kabinet Jokowi-Maruf Amin
Setelah mampu eksekusi program, Jokowi berkeinginan menterinya nanti memiliki integritas.
"Ya, yang lain memiliki intergritas, memiliki kapabilitas yang baik. Tapi yang paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik. Dua hal yang penting itu," kata Jokowi seperti dikutip Kompas.com.
Jokowi mengaku tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik dalam menyusun kabinet pemerintahan 2019-2024.
Menurut Jokowi, yang terpenting adalah menteri-menterinya nanti memiliki kemampuan seperti yang ia harapkan.
Sebab, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional di bidangnya.
"Kabinet diisi oleh orang ahli di bidangnya. Jangan sampai dibeda-bedakan ini dari profesional dan ini dari partai politik, jangan seperti itulah," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (1/7/2019).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.