KOMPAS.com - Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 akan segera dibuka.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) mulai menerima banyak pertanyaan terkait seleksi CPNS 2019.
Melalui kanal Youtube resmi milik BKN ada berbagai pertanyaan yang dijawab oleh Kepala Biro Humas BKN.
Apa saja? Berikut tanya jawab BKN soal CPNS 2019 yang dirangkum Kompas.com, Kamis (17/10/2019).
Menurut Ridwan, dengan beberapa pertimbangan, kemungkinan jadwal rekrutmen dan prosesnya akan bergeser hingga tahun depan.
"Pertama karena Panselnas (panitia seleksi nasional) harus menyesuaikan dulu formasi yang sudah siap ini dengan struktur kabinet atau skema kabinet yang baru," kata Ridwan.
"Misalnya Kementerian A dan Kementerian B ternyata digabung, atau sebaliknya. Itu yang menyebabkan kita harus menunggu pelantikan presiden, menunggu kabinet baru terbentuk," lanjut dia.
Baca juga: Bersiap, Ini 4 Besar Formasi yang Akan Direkrut dalam CPNS 2019
Kedua, terdapat beberapa proses yang tidak bisa di squeeze (diperhimpit atau diperpendek), seperti pengumuman penerimaan yang setidaknya dilaksanakan selama 15 hari kalender dan pengunggahan dokumen ke sistem selama 10 hari kalender.
Dari pengumuman hingga pengunggahan dokumen saja setidaknya membutuhkan waktu hampir satu bulan.
"Oleh karena itu, kita berharap bahwa segera setelah pelantikan kabinet, Menteri PAN RB segera mengumumkan secara resmi. Dalam 15 hari kalender ke depan setelah minggu ke-empat Oktober itu," kata Ridwan.
Ridwan menjelaskan, dari sekitar 700 kementerian/lembaga/daerah atau instansi, yang mendapat jatah formasi pada tahun ini hanya sebanyak 541 instansi.
Data yang sedang diolah 197.111 formasi, dengan rincian 37.854 untuk instansi pusat dan instansi daerah sebanyak 159.257 formasi.
Sementara itu, empat formasi yang akan direkrut dalam jumlah besar adalah guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis fungsional, dan tenaga teknis lainnya.
Baca juga: Waspada, Ini 2 Modus Penipuan di Proses Rekrutmen CPNS 2019
Sekitar 63.000 formasi untuk guru, 31.000-an formasi tenaga kesehatan, 23.000-an formasi tenaga teknis fungsional, dan 28.000-an tenaga teknis lainnya.
"Itu empat besarnya, silakan nanti yang punya latar belakang pendidikan itu, kita berlomba-lomba menyiapkan diri kita," ujar Ridwan.