2. Abses Otak
Abses otak adalah kumpulan nanah yang berkembang sebagai respons terhadap infeksi atau trauma.
Saat abses disebabkan infeksi bakteri atau jamur, maka parasit menginfeksi bagian otak, setelahnya peradangan dan pembengkakan terjadi.
Kondisi ini merupakan kondisi serius yang bisa mengancam jiwa.
Tengkorak kepala tidak fleksibel dan tak bisa mengembang. Saat tekanan abses menghalangi pembuluh darah, maka oksigen bisa kesulitan mencapai otak, akibatnya bisa timbul kerusakan pada jaringan otak yang halus.
Akibat kondisi ini beberapa akibat bisa timbul, tergantung seberapa parah ukuran abses dan di mana ia terbentuk dalam otak.
Beberapa gejala abses otak di antaranya adalah: sakit kepala, demam, kejang serta mual dan muntah.
Kejang merupakan tanda awal terbentuknya abses, sedangkan mual dan munah terjadi ketika tekanan terbentuk dalam otak.
Nyeri biasanya timbul mulai di sisi abses.
Abses otak bisa menyebabkan masalah mental pada 65 persen kasus. Kesulitan neurologis terjadi pada 50-65 persen orang dengan abses otak.
3. Neurotoxoplasmosis
Neurotoxoplasmosis, atau dikenal pula dengan cerebral toxoplasmosis adalah infeksi oportunistik pada otak yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.
Biasanya penyakit ini menyerang mereka yang memiliki HIV/AIDS.
Pada beberapa penderita dengan kondisi ini biasanya mengalami kelumpuhan sebelah badan karena kerusakan otak akibat infeksi ini
Penderita harus segera diobati ketika diagnosis ini diketahui. Deteksi dini dan terapi yang tepat akan menampakkan hasil setelah dua minggu, seperti berkurangnya nyeri kepala, serta penderita yang menurun kesadarannya bisa pulih kembali.
Baca juga: Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Musim Pancaroba