Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Siaran TV Pertama dari Luar Angkasa

Kompas.com - 14/10/2019, 06:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Eksplorasi luar angkasa merupakan salah satu pencapaian terbesar manusia. Sejak puluhan tahun lampau, beberapa negara telah berlomba-lomba untuk menaklukkan ruang di luar planet bumi tersebut.

Namun siapa sangka, eksplorasi angkasa luar sebelum perjalanan ikonik Apollo 11 yang berhasil membawa manusia ke Bulan, ternyata didahului dengan serangkaian peristiwa, salah satunya adalah siaran langsung pertama dari dalam pesawat.

Laman resmi NASA mengungkapkan, pada 14 Oktober 1968, tiga orang astronot, Donn Eisele, Wally Schirra, dan Walt Cunningham berhasil menyiarkan secara langsung pada pemirsa televisi kondisi aktual di dalam pesawat.

Awalnya misi ketiga kru tersebut adalah penjelajahan akhir ke Bulan. Mereka dijadwalkan melakukan misi selama 11 hari dengan mengendarai pesawat Apollo 7.

Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: Meteor Berdiameter 5-10 Meter Meledak di Bone

Pesawat ini lepas landas dari Cape Kennedy Launch Complex 34 pada 11 Oktober 1968.

Dilansir dari laman History, peluncuran tersebut merupakan misi pertama dari uji coba pesawat luar angkasa yang dirancang untuk memenuhi misi pendaratan di Bulan. Adapun tujuan utama dari misi ini adalah menguji sistem pesawat ruang angkasa.

Selain itu, peluncuran tersebut juga terjadi setelah Uni Soviet meluncurkan Zond 5 yang dikemudikan tanpa awak, satu bulan sebelumnya.

Namun peluncuran Apollo 7 tersebut mengalami beberapa masalah. Angin di Cape Canaveral bertiup cukup kencang. Namun saat itu manajer peluncuran untuk tetap melanjutkan misi.

Tak hanya melakukan uji coba, nyatanya, misi Apollo 7 juga memiliki tujuan lain yakni menyiarkan langsung keadaan dari dalam pesawat.

Kemudian pada tanggal 14 Oktober 1968, kru Apollo 7 menjadi orang pertama yang melakukan siaran langsung televisi dari luar angkasa.

Komandan misi, Wally Schirra, saat itu berhati-hati menggunakan kamera TV di ruangan pesawat setelah kebakaran pada Apollo 1.

“Itu adalah sirkuit listrik, dan saya tidak lupa bahwa kekurangan arus listrik mengakibatkan hilangnya kru Apollo 1,” ucap Schirra.

Sesaat setelah disiarkan, komunikator pesawat ruang angkasa Tom Stafford mengatakan Eisele memegang papan nama bertuliskan From the lovely Apollo room, high atop everything atau Dari ruang Apollo yang indah, tinggi di atas segalanya.

"Aku bisa melihat Eisele di sana," kata komunikator pesawat ruang angkasa Tom Stafford.

Menurut laman Smithsonian Magazine, kala itu, para astronot juga menuliskan kalimat-kalilmat lain. Salah satu yang paling terkenal adalah Keep those cards and letters coming in folks atau Simpan kartu dan surat itu, saudara-saudara.

Selama transmisi siaran berlangsung, para awak menunjukkan efek dari gaya berat dan menampilkan beberapa lelucon. Misi itu pun berjalan lancar.

Setelah melakukan perjalanan selama 11 hari, pesawat Apollo 7 akhirnya berhasil kembali ke Bumi pada 22 Oktober 1968.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kisah Berdirinya Maskapai Pertama di Dunia, KLM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com