Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka-bukaan soal Buzzer (4): Menelusuri Jejak InsightID, Buzzer Indonesia yang “Ditendang” Facebook

Kompas.com - 09/10/2019, 11:30 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Heru Margianto

Tim Redaksi


Artikel ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya. Sebelum membaca, silakan baca dulu tulisan pertama, kedua, dan ketiga.
___________________________________

KOMPAS.com - Aktivitas buzzer yang gelap baru-baru ini diungkap Facebook. Dalam keterangan resminya, Facebook mengaku menghapus laman, grup, hingga akun karena "perilaku tak otentik terkoordinasi".

"Jaringan laman ini sepertinya didesain untuk menyerupai media lokal atau organisasi advokasi," kata David Agranovich dari Facebook’s Global Lead for Threat Disruption pada Jumat (4/10/2019).

Head of Cybersecurity Policy Facebook, Nathaniel Gleicher menjelaskan perilaku ini mengacu pada tindakan terkoordinasi dari sejumlah laman atau yang bekerja sama untuk memperdaya orang lain tentang siapa mereka dan apa yang mereka lakukan.

Tindakan ini bisa dilakukan karena tujuan ideologis atau karena motif ekonomi.

Ia menyebut, Facebook menghapus akun-akun ini bukan karena isi kontennya, melainkan karena perilakunya yang memperdaya orang lain. Isinya bisa jadi tidak melanggar ketentuan dari Panduan Komunitas Facebook.

Permadi Arya atau Abu Janda sempat terkena penghapusan ini. Begitu pula Saracen, sindikat penyedia jasa konten kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang ditangkap polisi dua tahun lalu.

Kali ini, Facebook menghapus laman-laman yang berkaitan dengan isu Papua.

InsightID

Dua laman yang dihapus antara lain bernama "Papua West" dan "West Papua Indonesia". Unggahan akun-akun palsu tersebut ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Meski pengelola laman berupaya menyamarkan identitas, Facebook menemukan keterkaitan antara akun-akun palsu dengan perusahaan komunikasi InsightID asal Indonesia.

Laporan Facebook menyebutkan, InsightID mengelola 69 akun Facebook, 42 laman, dan 34 akun Instagram.

Ada sekitar 410.000 akun mengikuti satu atau lebih FB Pages ini dan sekitar 120.000 akun mengikuti setidaknya satu akun Instagram ini.

InsightID membelanjakan uang sekitar $300.000 (Setara Rp 4,2 miliar) untuk iklan Facebook berbayar.

"Kami terus bekerja untuk mendeteksi dan mencegah aktivitas semacam ini karena kami tak mau layanan kami dimanipulasi orang. Kami menurunkan laman, grup, dan akun berdasarkan aktivitas mereka, bukan kontennya," kata David Agranovich.

Kantor berganti nomor

Kompas.com mencoba menelusuri jejak InsightID untuk mendapatkan konfirmasi atas langkah yang diambil Facebook.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com