Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Kasus Kebocoran Data, Lion Air Harus Transparan

Kompas.com - 20/09/2019, 12:29 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus kebocoran data penumpang Malindo Air, yang berada di bawah naungan Lion Air Group, menjadi perhatian publik.

Salah satu yang disoroti terkait perlindungan terhadap data pribadi penumpang.

Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) dan DigitalReach memberikan tanggapan mengenai kebocoran data penumpang pesawat ini, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (20/9/2019).

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto mengatakan, pemerintah di tiga negara, yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia harus segera menyelidiki dan mengambil tindakan untuk menyelesaikan kasus kebocoran data tersebut.

Ketiga negara ini menjadi ruang lingkup operasi anak perusahaan Lion Air, yaitu Thai Lion Air, Malindo Air, dan Batik Air.

Baca juga: Menyoal Perlindungan Data Pribadi dari Bocornya Data Pengguna Facebook hingga Penumpang Malindo Air...

Damar menjelaskan, PT Lion Air dan anak perusahaannya, seperti Thai Lion Air, Malindo Air, dan Batik Air harus bertanggung jawab atas jutaan data konsumen yang bocor ke publik.

"Lion Air harus transparan dalam menangani insiden kebocoran data ini," kata Damar kepada Kompas.com, Jumat (20/9/2019).

Menurut Damar, setidaknya 35 juta informasi data pribadi konsumen Thai Lion Air, Malindo Air, dan Batik Air dilaporkan bocor.

"Informasi tersebut mencakup nama lengkap, tanggal lahir, nomor telepon, alamat email, dan nomor paspor serta tanggal kedaluwarsanya dan lainnya," ujar Damar.

Damar mengatakan, informasi ini dilaporkan telah diunggah di forum daring yang khusus membagikan data sejak 10 Agustus 2019.

Penyebabnya masih belum diketahui hingga kini.

Baca juga: Lion Air Pastikan Data Penumpang Asal Indonesia Aman

“Kami benar-benar khawatir tentang insiden ini untuk masyarakat Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Masih belum jelas bagaimana Lion Air, dan anak perusahaannya akan memecahkan kebocoran data ini dan bagaimana mereka akan bertanggung jawab kepada publik,” kata dia.

Damar memaparkan, meski data yang bocor tidak menyangkut masalah keuangan, tetapi data-data yang bocor ini bisa disalahgunakan secara ilegal di dark web atau tindakan lainnya.

Kebocoran data, lanjut Damar, juga tak baik bagi reputasi perusahaan dan berdampak dalam jangka panjang tanpa tindakan dan perlakuan yang tepat.

Damar mengatakan, kasus kebocoran data jangan sampai terjadi lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Cara Daftar YouTube Music Premium, Berikut Prosedur dan Tarifnya

Cara Daftar YouTube Music Premium, Berikut Prosedur dan Tarifnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com