Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Perlindungan Data Pribadi dari Bocornya Data Pengguna Facebook hingga Penumpang Malindo Air...

Kompas.com - 20/09/2019, 10:54 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbincangan soal perlindungan data pribadi kembali mengemuka setelah diketahui bocornya data penumpang jasa penerbangan Lion Air Group yaitu Malindo Air.

Data penumpang bocor di forum pertukaran data di dunia maya.

Tak hanya terjadi terhadap data penumpang Malindo Air, pada April 2018 lalu, Facebook juga disoroti karena terjadi kebocoran data penggunanya.

Apa refleksi yang bisa diambil dari dua peristiwa ini? 

Bocornya data penumpang Malindo Air

Informasi bocornya data penumpang Malindo Air, yang berada di bawah naungan Lion Air Group, mencuat setelah beredar di forum pertukaran data selama satu bulan terakhir.

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (18/9/2019), mengutip Bellepingcomputer.com, puluhan juta rekam data penumpang dari maskapai di bawah Lion Air Group, tersimpan di bucket Amazon.

Ada dua database. Pertama, 21 juta catatan penumpang dan yang lainnya dengan 14 juta catatan penumpang.

Sebagian besar menyimpan file cadangan yang dibuat pada Mei 2019 untuk Malindo Air dan Thai Lion Air.

Baca juga: Malindo Air Sebut Jadi Korban Kebocoran Data Penumpang

Terdapat pula file catatan Batik Air, salah satu maskapai yang juga bagian dari Lion Air Group.

Malindo Air, seperti disampaikan Corporate Communications Strategic Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan, pihaknya menyadari ada penyalahgunaan beberapa data pribadi penumpang yang disimpan (hosted on) di lingkungan berbasis cloud.

Kemungkinan, hal ini terjadi karena ada penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Menurut Danang, tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki hal tersebut.

Malindo Air juga sudah mengambil dan melakukan langkah-langkah untuk memastikan data penumpang tidak terganggu.

Sementara itu, pada Kamis (19/9/2019), Managing Director Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, dalam kasus kebocoran data ini, pihaknya menjadi korban.

Ia memastikan, kebocoran data itu tak menyebabkan kerugian materiil, tetapi berdampak pada citra maskapai yang dianggap tak bisa menjadi keamanan data penumpang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com