Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Buta Bukan karena Game Online tetapi Glaukoma, Bagaimana Gejalanya?

Kompas.com - 11/09/2019, 08:51 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemuda bernama Surya Utama (19) yang berasal dari Dusun I, Desa Pinangripan, Kecamatan Air Batu, Asahan, Sumatera Utara, mengalami kebutaan karena menderita penyakit glaukoma.

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (11/9/2019), awalnya Surya diduga mengalami kebutaan karena hobi bermain game online di ponsel.

Namun, setelah diperiksa ke dokter, dapat dipastikan ia mengidap penyakit glaukoma.

Apa dan bagaimana gejala glaukoma?

Apa itu penyakit glaukoma?

Dilansir dari webmd, glaukoma terjadi karena kondisi yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik mata dan dapat menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.

Penyakit ini sering dikaitkan dengan penumpukan tekanan di dalam mata.

Baca juga: Fakta Pemuda Alami Kebutaan, Bukan karena Game Online tapi Penyakit Glaukoma

Glaukoma cenderung diwariskan.

Peningkatan tekanan yang disebut tekanan intraokuler tersebut dapat merusak saraf optik yang mentransmisikan gambar ke otak Anda.

Jika kerusakan terus berlanjut, maka glaukoma dapat menyebabkan hilangnya penglihatan permanen atau buta.

Gejala glaukoma

Para penderita glaukoma biasanya tidak merasakan gejala tertenti.

Tetapi, umumnya, tanda pertama kali adalah saat hilangnya penglihatan tepi atau samping.

Biasanya, hal tersebut luput dari perhatian para penderita hingga akhirnya mengalami kebutaan.

Itulah sebabnya glaukoma sering disebut "pencuri penglihatan."

Untuk mendeteksi glaukoma sejak dini, Anda harus menjalani pemeriksaan lengkap dengan spesialis mata setiap 1 atau 2 tahun sekali.

Terkadang, tekanan di dalam mata bisa naik ke tingkat yang parah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com