Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi 9/11 dan Kisah Tak Terungkap di Baliknya

Kompas.com - 11/09/2019, 05:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Tetapi pada bulan Agustus saat ia sedang mkenjadwalkan penerbangan pada bulan September, O'Kane secara tidak sengaja membalik dua nomor kode terakhir yang mengakibatkannya mendapat jadwal yang salah.

Dia menukar penerbangan dengan petugas lain untuk seluruh perjalanan, kecuali penerbangan 175 karena ia memang berencana untuk ke Los Angeles. Pada saat itu, O'Kane berusaha untuk mengganti jadwalnya. Ia pun masuk ke sistem komputer dan mencoba untuk meminta penerbangan tersebut.

Namun saat itu, sistem komputer membeku dan tidak memproses penerbangannya. Permintaannya untuk Penerbangan 175 ditolak. Dia harus terbang ke Denver dan bukannya Los Angeles.

Terlambat ke kantor

Pada pukul 8:45 pagi, Rob Herzog biasanya sudah berada di kantor Marsh & McLennan di lantai 96 North Tower WTC. Pada waktu itu, ia bekerja sebagai wakil presiden operasi di perusahaan tersebut.

Tetapi dalam perjalanannya ke kantor, dia berhenti di sebuah kantor pos dekat apartemen Upper West Side.

Kemudian dia naik kereta bawah tanah lokal ke selatan dan mencoba untuk pindah ke stasiun di 59th Street.

"Saya mencoba beralih ke kereta ekspres A. Tapi saat itu kereta sangat ramai. Saya merasa sesak napas dan akhirnya kembali menggunakan kereta lokal," ucap Herzog.

Baca juga: Inilah Pesan Terakhir Para Korban Tragedi 9/11

Keputusannya untuk berganti kereta membuat Herzog terlambat lima menit ke kantornya. Ketika itu, sebuah pesawat Boeing 767 telah menabrak gedung tempatnya bekerja.

Cerita di balik foto Falling Man

Tragedi 9/11 pagi itu banyak menyisakan cerita misteri. Bahkan dalam kejadian itu, fotografer Richard Drew yang kemudian mengambil gambar serangan memotret seorang pria pria yang jatuh dan melewati gedung menuju ke tanah.

Melansir laman Time, foto itu diterbitkan di surat kabar di seluruh Amerika Serikat pada hari-hari setelah serangan dan menjadi salah satu gambar peringatan tragedi.

Hingga bertahun-tahun setelah tragedi itu, identitas pria dalam foto yang dijuluki Falling Man itu belum menemukan titik terang.

Meski begitu, belakangan pria yang terpotret dalam foto tersebut diyakini merupakan karyawan di restoran Windows on the World yang berada di puncak North Tower.

Pramugari yang membantu mengidentifikasi para pembajak

American Airlines Penerbangan 11 adalah pesawat pertama yang dibajak pada pagi hari 11 September 2001.

Setelah para pembajak mengambil kendali atas pesawat sekitar pukul 8:15 pagi, pramugari Betty Ong dan Madeline Amy Sweeney berhasil menghubungi maskapai.

Kala itu, Ong menggambarkan situasi di dalam pesawat sementara Sweeney menyampaikan di mana para pembajak telah duduk.

Menurut artikel yang diterbitkan New York Times, Ong menelepon pusat reservasi maskapai dengan Airfone yang tersedia di pesawat.

Dia saat itu menghubungi agen reservasi Nydia Gonzales dan mengatakan bahwa pilot beserta kopilot di dalam kokpit tidak dapat dihubungi. Ia juga menyampaikan bahwa dua awak kabin di kelas bisnis ditusuk. Satu awak dalam kondisi kritis, sementara lainnya meninggal dunia.

Baca juga: Tragedi 9/11 AS, Empat Pesawat Dibajak dan Satu Sasaran Meleset...

Nydia kemudian menyampaikan informasi yang diterimanya kepada pusat kendali krisis American Airlines. Ong juga memberikan informasi terkait para pelaku. Menurutnya, pembajak pesawat adalah penumpang yang berada di kursi 2A dan 2B.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com