Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 13 Mobil Produksi Dalam Negeri yang Gagal "Berkibar"

Kompas.com - 07/09/2019, 05:50 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Jokowi meresmikan pabrik otomotif PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).

Diberitakan Kompas.com (6/9/2019), pabrik serta fasilitas Esemka semuanya merupakan karya anak bangsa.

Meski mobil ini diyakini murni buatan Indonesia, pihak Esemka menolak untuk menyandang status sebagai mobil nasional (mobnas). Sebab, Esemka merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembuatan atau produksi mobil.

Upaya merintis produk otomotif dalam negeri utamanya terkait mobil nasional sudah dilakukan lebih dari 43 tahun lalu, atau sejak 1976. Namun upaya tersebut selalu menemui jalan buntu.

Sebelum peluncuran Esemka dengan Bima 1.2 dan Bima 1.3, Indonesia pernah mempunyai program mobil nasional. Berikut 13 produk mobil dalam negeri yang sempat dikerjakan anak bangsa

Berikut perinciannya:

1. Morina (Mobil Rakyat Indonesia)

Pada tahun 1976, Morina merupakan mobil pikap yang diproduksi oleh PT Garmak Motor dan dipamerkan dalam Pekan Raya jakarta.

Sejumlah komponen seperti bodi, sasis, aki, dan ban sudah dibuat dalam negeri.

Diberitakan Harian Kompas 2 Januari 1997, kelemahan Morina yang menjadikannya mati di pasaran adalah karena mesinnya memang tidak cocok untuk pekerjaan berat, cuaca tropis, dan cuaca panas.

Morina menggunakan suspensi per keong, sehingga cukup empuk. Sayang, layanan purna jualnya buruk, sehingga kalah bertarung dengan saingannya.

2. Maleo

Mobil ini dirintis pertama kali pada tahun 1993 oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

Kandungan lokal mobil ini ditargetkan mencapai 60 hingga 70 persen.

Semula prototipe mobil ini akan diluncurkan tahun 1997, tetapi terhenti akibat krisis moneter.

Baca juga: Dari Morina hingga Esemka, Penantian Panjang Industri Mobil Dalam Negeri

3. Beta 97

Mobil yang dirintis tahun 1994 ini merupakan garapan dari PT Bakrie Motor.

Diberitakan Harian Kompas 7 Agustus 1996, sebelum diluncurkan dan diproduksi secara massal, kendaraan ini menjalani ribuan tes, mulai dari tes suspensi, badan kendaraan, sistem elektronika, ketahanan terhadap getaran dan sebagainya selama sembilan bulan.

Namun, kelanjutannya terganjal karena krisis moneter.

4. Timor

Mobil ini dirintis pada tahun 1996 oleh PT Timor Putra Nasional.

Selain itu, mobil ini ditargetkan memenuhi kandungan lokal 60 persen selama tiga tahun.

Dilansir Kompas.com (10/4/2014), kemunculan Timor tidak terlepas dari Presiden Soeharto. Rencana pembangunan industri mobil nasional pun muncul dengan Instruksi Presiden No. 2/1996. 

Namun Inpres tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional tersebut dinilai memberikan kekhususan terhadap mobil Timor. 

Terlebih seluruh proyek ini dilimpahkan kepada putera Soeharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) yang akhirnya mendirikan PT Timur Putra Nasional (TPN) sebagai produsen pembuat mobnas secara massal. Sontak, mobnas jadi "anak emas" di industri otomotif nasional.

Tetapi, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tersebut mendapat protes dari pemilik industri otomotif besar dunia, seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Kemudian, beberapa negara tersebut menggugatnya melalui forum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Nahasnya, Timor kalah di forum WTO. Kekalahan Timor tersebut juga berbarengan dengan krisis moneter yang terjadi di Indonesia.

5. Bimantara

Mobil Bimantara diluncurkan pada tahun 1996 silam dan didirikan oleh PT Bimantara Mobil Timor.

Pembuatan mobil ini dilakukan dengan menggandeng Hyundai (Korea). Kemunculan Bimantara ini bersamaan dengan Timor.

6. Perkasa

Diluncurkan pertengahan 1998, mobil garapan PT Wahana Perkasa Autojaya ini memiliki kandungan lokal sedikitnya 90 persen.

Mobil ini sudah digunakan oleh TNI, Polri, dan beberapa perusahaan jasa transportasi. Nasib mobil ini juga terhenti akibat krisis moneter.

7. Marlip

Mobil ini diluncurkan pada tahun 1998 dan dibuat oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Mobil yang dikembangkan LIPI ini merupakan mobil listrik dengan target kandungan lokal mencapai 70 persen.

Pengembangannya dicanangkan hingga 2010, dan sumber energinya akan disempurnakan tahun 2014.

8. Kancil

Mobil ini digarap pada tahun 1999 oleh PT Karunia Abadi Niaga Citra Indah Lestari.

Sempat diproduksi lebih kurang 125 unit, produksi mobil Kancil ini awalnya bertujuan untuk menggantikan bajaj di Jakarta.

Kancil sendiri telah lulus uji kelayakan dari Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Presiden Jokowi Dorong Pabrik Esemka Jadi Perusahaan Swasta Mandiri di Indonesia

9. Gea

Dilansir pemberitaan Kompas.com (18/1/2010), mobil ini merupakan garapan PT Industri Kereta Api (INKA).

Mobil ini terus mengalami pengembangan, terutama menyangkut sisi teknologi.

Untuk mengejar kadar emisi gas buang minimum Euro2 di Indonesia, Gea akan menerapkan teknologi electronic fuel injection atau EFI mulai pertengahan tahun 2010.

Mesin yang digunakan Gea berkapasitas 500 cc dengan dua silinder hasil pengembangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Selain itu, memiliki kandungan lokal hingga 98 persen. Mesin juga telah mengalami uji ketahanan dan mampu beroperasi selama 100 jam non-stop.

10. Arina

Mobil ini dirintis pada tahun 2006 oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

Selain itu, memiliki kandungan lokal sedikitnya 90 persen dan mulai diperkenalkan secara luas pada 2010 lalu.

11. Tawon

Dirilis pada tahun 2007 oleh PT Super Gasindo Jaya (GIJ). Kandungan lokalnya juga 90 persen, sama dengan Arina.

Menurut rencana, mobil ini akan diproduksi tahun 2011 silam. Namun, hingga saat ini tidak pernah terdengar kabarnya lagi.

12 Esemka Digdaya

Mobil ini diproduksi pada tahun 2009 oleh SMK N 1 Singosari dan menggunakan 60 persen komponen lokal.

Dilansir Kompas.com (29/10/2018), mesin mobil ini adalah 2.000 cc atau memiliki tenaga 134 tk pada 4.000 rpm dan torsi puncak 300 Nm pada 2.000 rpm yang dikirim via transmisi manual lima percepatan.

13. Kiat Esemka

Mobil ini awalnya dibuat oleh SMK N 2 Surakarta dan SMK Warga Solo dengan memiliki kandungan lokal 80 persen.

Sudah sempat digunakan menjadi mobil dinas Joko Widodo saat menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Bima, Produk Perdana Mobil Esemka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com