Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrakan Beruntun di Tol Purbaleunyi, Ini Cara Mengatasi Trauma Usai Kecelakaan

Kompas.com - 03/09/2019, 15:10 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tabrakan beruntun terjadi di tol Purbaleunyi kilometer 92, Jawa Barat, Senin (2/9/2019) siang sekitar pukul 12.30 WIB.

Tabrakan yang melibatkan sekitar 20 kendaraan itu menyebabkan setidaknya delapan orang meninggal dunia. Bahkan, ada mobil yang terbakar dalam kecelakaan tersebut.

Dalam setiap kecelakaan tentunya meninggalkan trauma mendalam bagi para korban yang selamat dan berefek panjang untuk kehidupan mereka.

Perasaan syok, marah, gugup, khawatir, takut atau gelisah pasti menghantui perasaan mereka. Para korban biasanya juga selalu terbayang-bayang peristiwa tragis itu.

Trauma pascakecelakaan bisa membuat hidup seseorang tidak bisa berjalan normal seperti sedia kala dan mengubah cara mereka berpikir. Trauma pascakecelakaan juga bisa mendatangkan berbagai masalah seperti berikut:

  • Perasaan gelisah yang terus-menerus.
  • Kecemasan saat mengemudi atau mengendarai kendaraan.
  • Tidak ingin menjalani tes atau prosedur medis.
  • Marah atau khawatir yang berlebihan.
  • Mimpi buruk atau sulit tidur.
  • Merasa tidak terhubung dengan acara atau orang lain.
  • Ingatan yang berkelanjutan dari kecelakaan yang tidak bisa dihentikan atau kendalikan.

Cara Mengatasi

Untuk mengatasi trauma pascakecelakaan, berikut hal-hal yang bisa kita lakukan:

1. Bicaralah dengan teman, kerabat, atau psikolog

Periksalah detail kecelakaan itu. Bicarakan tentang apa yang kita pikirkan, rasakan dan lakukan saat kecelakaan dan di hari-hari sesudahnya.

2. Tetap aktif dan sering berolahraga

Ambil bagian dalam kegiatan yang tidak mengganggu cedera yang kita alami saat kecelakaan. Konsultasikan pada dokter untuk mengetahui batasan tertentu saat berolahraga.

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Purbaleunyi, Ini Aturan Berkendara yang Wajib Diketahui di Jalan Tol

3. Konsultasi dengan dokter

Dokter dapat memberi rujukan ke penyedia layanan kesehatan lainnya jika perlu. Ia dapat memonitor pemulihan dan meresepkan obat apa pun yang mungkin kita butuhkan.

Dokter juga dapat memberi rujukan ke spesialis kesehatan mental atau terapis untuk membantu mengatasi trauma.

4. Cobalah kembali ke aktivitas dan rutinitas sehari-hari

Kecelakaan lalu lintas membuat beberapa orang membatasi apa yang mereka lakukan. Penting untuk mencoba kembali ke aktivitas yang biasa kita lakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com