Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya di Tol Purbaleunyi, Ini 4 Kecelakaan Maut yang Pernah Terjadi di Jalan Tol Indonesia

Kompas.com - 03/09/2019, 05:55 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di kilometer 92 tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019) siang. Dari pemberitaan Kompas.com (2/9/2019) setidaknya delapan orang telah meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut hingga Senin (2/9/2019) sore.

Kecelakaan yang terjadi di tol Purbaleunyi tersebut bukanlah satu-satunya kecelakaan parah yang pernah terjadi di jalan tol di Indonesia.

Setidaknya ada 4 kasus kecelakaan parah yang pernah terjadi di jalan tol di Indonesia yang berhasil dirangkum Kompas.com. Berikut perinciannya:

1. Kecelakaan di tol Palikanci yang menewaskan 11 orang

Bus Rukun Sayur menabrak pembatas jalan di KM 202 Tol Palikanci, Jawa Barat, Senin (14/7/2015). Sebanyak 11 orang dilaporkan tewas di tempat.KOMPAS.COM/HILDA ALEXANDER Bus Rukun Sayur menabrak pembatas jalan di KM 202 Tol Palikanci, Jawa Barat, Senin (14/7/2015). Sebanyak 11 orang dilaporkan tewas di tempat.

Dilansir pemberitaan Kompas.com (14/7/2015), bus Rukun Sayur yang melaju dari arah Jakarta mengalami kecelakaan maut setelah menabrak pembatas jalan di kilometer 202.

Kejadian tersebut terjadi di tol Palikanci dan menewaskan setidaknya 11 orang penumpang.

Namun, sang sopir Larto (35), berhasil selamat dari maut dan menuturkan bahwa bus yang ia bawa sempat terseret sebelum akhirnya terperosok ke median jalan hingga akhirnya menabrak tiang jembatan Ciperna.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Moechgiyarto menjelaskan, kecelakaan tersebut terjadi lantaran sang sopir yang mengantuk.

Saat itu, kondisi bus nampak rusak parah dan beberapa penumpang masih terlihat di dalam bus dengan keadaan yang tergencet.

Bus tersebut diketahui disewa oleh sejumlah pekerja konstruksi dari proyek pembangunan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta yang akan pulang ke kampung halaman mereka di Jawa Tengah.

Baca juga: Cerita di Balik Kecelakaan Tol Purbaleunyi, Teriakan Minta Tolong hingga Terjepit Mobil

2. Kecelakaan di tol Cipali yang menewaskan 11 orang

Sebelas orang tewas dan tiga orang luka berat dalam kecelakaan minibus Elf dengan nomor polisi B 8378 OU di Tol Cipali, Jawa Barat, Kamis (3/12/2015).dok.Humas Polda Jabar Sebelas orang tewas dan tiga orang luka berat dalam kecelakaan minibus Elf dengan nomor polisi B 8378 OU di Tol Cipali, Jawa Barat, Kamis (3/12/2015).

Dilaporkan pemberitaan Kompas.com (3/12/2015), kecelakaan yang menewaskan 11 orang juga terjadi di Tol Cipali, Jawa Barat pada Kamis (3/12/2015).

Kecelakaan yang terjadi tepatnya di kilometer 137/A, jalur Jakarta arah Cirebon tersebut melibatkan minibus jenis Elf dengan sebuah truk.

Kecelakaan terjadi lantaran sopir Elf memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan akhirnya tidak bisa dikendalikan dan menabrak truk yang berada di depannya.

Menurut Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda Jawa Barat, Kombes Pol. Sulistyo Pudjo Hartono, Elf tersebut melaju dari arah Jakarta ke arah Cirebon dengan membawa penumpang sebanyak 19 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com