Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Hanya di Tol Purbaleunyi, Ini 4 Kecelakaan Maut yang Pernah Terjadi di Jalan Tol Indonesia

KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di kilometer 92 tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019) siang. Dari pemberitaan Kompas.com (2/9/2019) setidaknya delapan orang telah meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut hingga Senin (2/9/2019) sore.

Kecelakaan yang terjadi di tol Purbaleunyi tersebut bukanlah satu-satunya kecelakaan parah yang pernah terjadi di jalan tol di Indonesia.

Setidaknya ada 4 kasus kecelakaan parah yang pernah terjadi di jalan tol di Indonesia yang berhasil dirangkum Kompas.com. Berikut perinciannya:

Dilansir pemberitaan Kompas.com (14/7/2015), bus Rukun Sayur yang melaju dari arah Jakarta mengalami kecelakaan maut setelah menabrak pembatas jalan di kilometer 202.

Kejadian tersebut terjadi di tol Palikanci dan menewaskan setidaknya 11 orang penumpang.

Namun, sang sopir Larto (35), berhasil selamat dari maut dan menuturkan bahwa bus yang ia bawa sempat terseret sebelum akhirnya terperosok ke median jalan hingga akhirnya menabrak tiang jembatan Ciperna.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Moechgiyarto menjelaskan, kecelakaan tersebut terjadi lantaran sang sopir yang mengantuk.

Saat itu, kondisi bus nampak rusak parah dan beberapa penumpang masih terlihat di dalam bus dengan keadaan yang tergencet.

Bus tersebut diketahui disewa oleh sejumlah pekerja konstruksi dari proyek pembangunan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta yang akan pulang ke kampung halaman mereka di Jawa Tengah.

Dilaporkan pemberitaan Kompas.com (3/12/2015), kecelakaan yang menewaskan 11 orang juga terjadi di Tol Cipali, Jawa Barat pada Kamis (3/12/2015).

Kecelakaan yang terjadi tepatnya di kilometer 137/A, jalur Jakarta arah Cirebon tersebut melibatkan minibus jenis Elf dengan sebuah truk.

Kecelakaan terjadi lantaran sopir Elf memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan akhirnya tidak bisa dikendalikan dan menabrak truk yang berada di depannya.

Menurut Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda Jawa Barat, Kombes Pol. Sulistyo Pudjo Hartono, Elf tersebut melaju dari arah Jakarta ke arah Cirebon dengan membawa penumpang sebanyak 19 orang.

Selain sebelas penumpang yang tewas, lima penumpang dan tiga penumpang lainnya masing-masing menderita luka berat dan luka ringan.

Pemberitaan Kompas.com (17/6/2019) menyebutkan, telah terjadi kecelakaan maut yang melibatkan empat kendaraan pada Senin (17/6/2019).

Kecelakaan tersebut terjadi di kilometer 150 tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan menewaskan 12 orang serta 45 orang mengalami luka-luka.

Empat kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut yakni Bus Safari dengan nomor polisi H 1469 CB, Mitsubishi Xpander nomor polisi B 8137 PI, Toyota Innova bernomor polisi B 168 DIL, serta truk Mitsubishi dengan nomor polisi R 1436 ZA.

Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi menerangkan, kecelakaan tersebut terjadi karena sopir bus yang mengantuk.

Hal tersebut menyebabkan bus yang  dikendarai dari arah Jakarta menuju Cirebon tepat di kilometer 150, masuk median dan menyeberang ke jalur lawan arah Jawa Tengah menuju Jakarta sehingga menabrak tiga mobil lain.

"Sebuah bus tiba-tiba menyeberang, harusnya ke arah Cirebon, ke jalur Cirebon arah Jakarta. Sopirnya meninggal dunia," kata Rudy saat konferensi pers di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (17/6/2019).

Belakangan diketahui, penyebab dari kecelakaan tersebut adalah karena penumpang Bus Safari berinisial A (29) mengaku telah menyerang sopir bus sehingga menyebabkan kecelakaan yang parah.

Dari sumber yang sama menyebutkan, penumpang tersebut menyerang sopir bus lantaran mendengar pembicaraan antara sopir dan kernet bus bahwa ia akan dibunuh.

"Tapi yang pasti, penyebab kecelakaan adalah dia yang berusaha mengambil alih atau menyerang sopir yang sedang mengemudikan. Sudah pasti ini akan menjadi tersangka, hasil keterangan ibu bahwa yang menyerang ini, dan diakui oleh tersangka bernama Amsor bahwa memang dia menyerang sopir," ujar Rudy.

Seorang saksi kunci berinisial W juga turut memperkuat dugaan polisi bahwa benar A adalah yang telah menyerang sopir.

Dilansir pemberitaan Kompas.com (6/7/2015), sebuah kecelakaan terjadi antara Daihatsu Gran Max yang menabrak truk tangki pada Senin (6/7/2015).

Empat orang dilaporkan tewas dan lima orang lainnya kritis.

Sopir truk tangki bernama Syafrudin saat ditemui di lokasi kejadian menuturkan, truk yang ia kendarai tengah berhenti di bahu jalan karena bannya sedang mengalami masalah.

Menurut Syafrudin, pengemudi Gran Max tidak melihat ada truk yang sedang berhenti di bahu jalan saat sedang menyalip Avanza hitam di lajur kiri.

Syafrudin mendengar suara "dug" yang keras hingga truknya terguncang. Dia lantas melihat ada mobil Gran Max di belakang truknya.

Gran Max tersebut terpelanting ke tengah dan akhirnya berhenti di median jalan. Tidak lama kemudian, mobil tersebut meledak dan terbakar.

Ia pun langsung bergegas mengambil alat pemadam kebakaran yang ada di truknya untuk memadamkan api.

Salah seorang korban selamat bernama Husen menyatakan, mobil Gran Max tersebut berisi 10 orang penumpang dewasa dengan satu orang sopir.

(Sumber: Kompas.com/Hilda B Alexander, Rio Kuswandi, Muhamad Syahri Romdhon)

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/03/055500565/tak-hanya-di-tol-purbaleunyi-ini-4-kecelakaan-maut-yang-pernah-terjadi-di

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke