Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dubai Banjir, KJRI Berikan Bantuan ke WNI yang Terjebak di Bandara

Konsulat Jenderal (Konjen) KJRI Dubai K. Chandra Negara mengungkapkan, hujan yang mengakibatkan banjir tersebut merupakan curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir.

Chandra menjelaskan, pemerintah UEA memperkirakan terjadi cuaca ekstrem di wilayah Dubai dan sekitarnya pada Selasa dan Rabu.

"Pada Minggu (14/4/2024) pemerintah UEA telah menginstruksikan seluruh pegawai pemerintah, murid sekolah, untuk beraktivitas dari rumah. Lembaga-lembaga swasta diimbau mengambil langkah serupa," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/4/2024).

Menurut dia, Dubai memang sering dilanda banjir pada Desember-Januari setiap tahun. Namun, kondisi saat ini berbeda karena curah hujan lebih besar dari rata-rata yang hanya 88 mm setahun.

Hujan lebat yang terjadi pada Selasa dini hari hingga pukul 21.00 malam waktu setempat termasuk parah. Banjir yang biasanya hanya selutut orang dewasa bertambah tinggi menjadi sepunggung.

"Curah hujan tertinggi tercatat di daerah Al Ain, sekitar 130 km dari Dubai, sebesar 254 mm dalam waktu kurang dari 24 jam," ungkap Chandra.

"Terdapat laporan bahwa juga turun hujan batu es atau hale di daerah Ras Al-Khaimah (berlokasi) 119 km dari Dubai," lanjutnya.

Kondisi di Dubai akibat banjir

Chandra menuturkan, hujan mengakibatkan genangan air cukup tinggi di sejumlah titik dalam dan luar Kota Dubai.

"Selain genangan air yang mengakibatkan sangat banyak kendaraan terhenti karena kerusakan mesin, dampak maksimal sejauh ini adalah terganggunya aktivitas airport Dubai International Airport (DXB)," jelasnya.

Kejadian ini mengakibatkan cukup banyak penerbangan yang tertunda, dibatalkan, atau dialihkan. Penundaan penerbangan tercatat sekitar 4-5 jam. Pengelola DXB mencatat 21 keberangkatan dan 24 kedatangan telah dibatalkan.

Akibatnya, terdapat ribuan calon penumpang yang tidak dapat berangkat atau meneruskan perjalanannya hingga Rabu pagi termasuk penumpang WNI yang akan pulang ke Indonesia.

Dia mengungkapkan, banyak WNI terjebak di bandara akibat cuaca ekstrem dan banjir di Dubai. KJRI terus melakukan pemantauan WNI di Dubai dan Emirat Utara yang mungkin terdampak cuaca ekstrem ini, khususnya melalui simpul-simpul masyarakat.

"Sejauh ini belum terdapat WNI yang menjadi korban dan/atau membutuhkan bantuan," tegasnya.

Selama hujan deras melanda Dubai, lanjutnya, KJRI juga terdampak banjir di sekitar wilayah kantor dan aliran listrik terhenti. Namun, KJRI tetap beroperasi secara terbatas dengan dukungan staf yang tinggal di Dubai.

Namun, aktivitas Bandara Internasional Dubai (DXB) belum pulih dan terdapat ribuan penumpang yang telantar.

"Konjen RI Dubai bersama Tim terjun langsung ke Bandara untuk memantau dan memberikan bantuan kepada WNI yang stranded," ungkapnya.

Para WNI yang dijadwalkan berangkat kemarin akhirnya baru berangkat pada Kamis pagi dalam dua perjalanan.

Selama menunggu penerbangan tersebut, pihak KJRI Dubai memberikan bantuan makanan kepada sekitar ratusan penumpang WNI yang berada di DXB maupun bandara-bandara transit. Mereka juga meminta para WNI bersabar menunggu penerbangannya.

Menurut dia, pihak bandara juga mengimbau calon penumpang untuk membatalkan rencana kepergiannya.

"Kita pantau terus kondisi masyarakat Indonesia melalui simpul-simpul masyarakat. Mereka terjebak banjir tapi tidak ada korban," tegasnya.

Tak hanya dari KJRI Dubai, Chandra menjelaskan, pemerintah setempat juga melakukan langkah-langkah evakuasi kepada warga yang berada di lokasi terdampak banjir yang parah.

Pemerintah Dubai mengerahkan mobil-mobil pompa air ke seluruh penjuru kota sejak hujan turun pada Selasa. Ini membuat genangan air yang tinggi di beberapa wilayah jadi cepat turun.

Selain itu, pemerintah Dubai juga kini memperpanjang periode aktivitas di rumah atau work from home bagi para pekerja kantor dan anak sekolah hingga Jumat (19/4/2024).

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/18/141500265/dubai-banjir-kjri-berikan-bantuan-ke-wni-yang-terjebak-di-bandara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke