Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Guru SMA Kena Gejala Mirip Flu, Berakhir Tangan dan Kaki Diamputasi

Pada April 2023, Sherri mengikuti karyawisata bersama muridnya. Saat itu, dia mulai merasa tidak enak badan, layaknya gejala flu.

Awalnya Sherri tidak menganggap kondisi ini sebagai masalah besar.

Beberapa hari kemudian, gejala mirip flu itu menjadi lebih serius. Sherri menjadi lesu, terkena demam tinggi, muntah, dan kesulitan bernapas. Sang suami, David (53) pun memaksanya untuk pergi ke rumah sakit.

“Saya belum pernah pergi ke UGD sebelumnya dalam hidup saya. Saya sangat sehat, sangat bugar. Saya makan dengan benar, berolahraga," ujar Sherri, diberitakan People (27/2/2024).

Hasil pemeriksaan menunjukkan, Sherri menderita pneumonia ganda yang menyerang kedua paru-parunya akibat bakteri Streptococcus.

Alami pneumonia dan sepsis

Orang yang mengidap pneumonia Streptococcus akan mengalami gejala yang sekilas mirip flu, termasuk demam menggigil, batuk, kesulitan bernapas, dan nyeri dada.

Dokter juga memberi tahu keluarga bahwa Sherri menderita sepsis atau peradangan ekstrem akibat infeksi tersebut.

Sepsis adalah reaksi berlebihan dari sistem imun tubuh dalam melawan infeksi, dan kondisi ini biasanya bisa mengancam jiwa.

Dokter tidak tahu Sherri tertular bakteri penyebab infeksi selama karyawisata sekolah atau sebelum itu. Namun, mayoritas penderita infeksi terjadi karena tertular di tempat kerja, sekolah, atau rumah.

Kondisi Sherri semakin rumit karena perempuan itu mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh untuk mengobati penyakit rheumatoid arthritis.

Obat tersebut meringankan gejala gangguan autoimun dengan menekan sistem kekebalan tubuh, namun akibatnya, obat tadi dapat menurunkan kemampuan seseorang untuk melawan infeksi.

Sherri menganggap kondisinya saat itu sebagai "badai yang sempurna". Sang suami menyebutnya, "berperang melawan penyakit tanpa senjata".

Saat itu, paru-paru dan ginjal Sherri mulai mati. Dokter terpaksa membuat Sherri koma dengan diinduksi secara medis. Tindakan ini dilakukan agar dokter dapat menyelamatkan nyawanya di UGD.

Metode pengobatannya dengan pemberian obat vasopresor untuk menjalankan organ tubuh. Namun, obat ini memiliki efek samping menyempitkan pembuluh darah, menghambat aliran darah, dan memaksa jantung bekerja lebih keras.

Hal ini menyebabkan nekrosis atau kematian sel dan jaringan, yang akhirnya berakhir pada  amputasi. .

“Saya benar-benar menyaksikan kaki dan tangan istri saya mati. Semua jadi hitam dan mirip mumi," ujar David, dikutip dari Today (27/2/2024).

Ketika bangun dari koma, Sherri mengetahui dokter menyelamatkan nyawanya tapi tidak bisa menyelamatkan anggota tubuhnya.

Kakinya diamputasi dari bawah lutut pada Juni 2023. Lengannya diamputasi dari bawah siku bulan berikutnya. Sherri baru pulang pada Agustus setelah dirawat empat bulan di rumah sakit dan satu bulan di fasilitas rehabilitasi.

Berusaha positif meski sulit

Sherri kini menggunakan kursi roda listrik untuk beraktivitas. Dia menggunakan karet di lengannya untuk memegang garpu saat makan.

Ibu dari satu anak laki-laki itu mengaku punya mental yang kuat. Namun, dia tetap merasa frustrasi karena kehilangan kemandirian dan tidak mampu melakukan hobinya membuat kue.

“Saya hanya memilih untuk bahagia. Bukan berarti saya tidak mengalami gangguan mental sesekali dan hanya menangis sedikit. Saya tidak membiarkannya bertahan lama," katanya.

Sherri juga mendapatkan dukungan dari orang-orang sekitarnya yang membantu menggalang dana dan membuat halaman khusus di Facebook. Sementara itu, David keluar dari pekerjaannya demi merawat Sherri penuh waktu.

Sayangnya, Sherri perlu menjalani perawatan selama tiga hari seminggu. Karena itu, dia belum bisa mendapatkan prostetik untuk kaki dan tangan palsu.

Sherri masih akan menjalani operasi kompleks untuk memperbaiki tempurung lututnya. Jika tidak berhasil, dokter harus mengamputasi kakinya dari atas lutut sehingga dia mungkin tidak bisa berjalan dengan kaki palsu.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/07/130000765/kisah-guru-sma-kena-gejala-mirip-flu-berakhir-tangan-dan-kaki-diamputasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke