Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi Baru: Pemberi Kerja Anggap Gen Z Menyebalkan karena Suka "Ghosting" dan Susah Fokus

KOMPAS.com - Survei dari situs web ketenagakerjaan asal Inggris, Indeed, menemukan bahwa 93 persen Gen Z, generasi yang lahir mulai tahun 1997, menghilang saat akan wawancara kerja tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Survei ini melibatkan 1.500 perusahaan dan 1.500 pekerja yang berada di Inggris, dikutip dari Fortune, Senin (19/2/2024)

Selain itu, survei ini juga menemukan bahwa budaya menghilang begitu saja (ghosting) dalam lingkup dunia kerja sudah menjadi hal biasa sekarang ini.

Yang lebih buruk lagi, 87 persen Gen Z yang sudah lolos tahap seleksi dan menandatangani kontrak, akhirnya juga menghilang tanpa pemberitahuan.

Gen Z yang melakukan ghosting saat akan wawancara maupun setelah lolos seleksi ini diduga karena mereka merasa bertanggung jawab atas karier mereka sendiri.

Di sisi lain, lebih dari separuh bisnis yang disurvei mengatakan bahwa ghosting telah mempersulit perekrutan pekerja.

Generasi lain juga melakukan ghosting

Walaupun Gen Z adalah pelaku terbesarnya, namun generasi lain yaitu Baby Boomer, Gen X, dan Milenial juga tidak luput dari permasalahan ini.

Survei yang sama juga menemukan bahwa setiap orang terkadang merasa bersalah karena melakukan ghosting, dilansir dari Fortune.

Tak hanya itu, hampir setengah dari mereka yang disurvei mengatakan mereka berencana untuk melakukan ghosting lagi.

Sepertiga dari yang disurvei mengatakan bahwa ghosting masih dapat diterima sebelum melakukan wawancara kerja.

Namun, tidak seperti Gen Z yang merasa berani karena mengabaikan atasan, pekerja yang lebih tua mengatakan bahwa mereka langsung menyesalinya.

Generasi Milenial misalnya, sebagian besar dari mereka merasa cemas setelah melakukan ghosting.

Mereka juga khawatir setelah melakukan ghosting akan berdampak negatif pada peluang di masa depan.

Para peneliti menemukan bahwa kemungkinan seorang kandidat untuk melakukan ghosting akan menurun seiring bertambahnya usia.

Gen Z sulit diajak kerjasama saat bekerja

Dikutip dari New York Post, Selasa (25/4/2023), berdasarkan survei terbaru terhadap 1.300 manajer, tiga dari empat manajer setuju bahwa Gen Z lebih sulit diajak bekerja sama dibandingkan generasi lainnya.

Oleh karena itu, sebanyak 65 persen pengusaha mengatakan mereka lebih sering memecat mereka.

Selain itu, satu dari delapan responden telah melepaskan Gen Z kurang dari satu minggu setelah tanggal mulai bekerja.

Hasil ini juga berlaku bagi para manajer di seluruh AS dan di berbagai industri, yang melaporkan bahwa karyawan muda sulit untuk dihadapi, terutama dalam hal komunikasi.

Sebanyak 36 persen responden survei melaporkan keterampilan komunikasi yang buruk di kalangan karyawan Gen Z mereka.

Keluhan utama lainnya adalah keteralihan perhatian. Dari survei tersebut, 36 persen manajer setuju bahwa Gen Z sulit berkonsentrasi.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa 37 persen manajer juga menyalahkan karyawan Gen Z karena dianggap kurang giat dan berusaha dalam bekerja.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/21/130000365/studi-baru--pemberi-kerja-anggap-gen-z-menyebalkan-karena-suka-ghosting-dan

Terkini Lainnya

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke