Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Penyebab Seseorang Bisa Mengalami Asam Urat di Usia Muda?

Kondisi ini dapat berkembang dan menyebabkan nyeri, bengkak, dan kaku di dalam, dan sekitar sendi.

Biasanya asam urat akan memengaruhi jempol kaki, namun bisa juga terjadi di pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari.

Dikutip WebMD, asam urat adalah penyakit yang akan meningkat seiring bertambahnya usia, dengan puncak pada umur 75 tahun.

Namun asam urat ternyata juga dapat menyerang anak-anak dan remaja, lalu apa penyebabnya? 

Anak muda berisiko mengalami asam urat

Dilansir dari Yashoda Hospitals, anak muda, termasuk remaja dan anak-anak dapat mengalami asam urat yang disebut asam urat pediatrik.

Asam urat pada anak muda sebenarnya adalah kasus yang sangat jarang terjadi dan dapat terjadi karena kondisi yang mendasarinya.

Biasanya, sendi yang akan terdampak asam urat pada anak muda yang paling sering terlihat yakni ibu jari kaki, namun dapat juga menyerang sendi lain di tubuh.

Gejala asam urat dapat dilihat pada persendian yang terkena, antara lain:

  • Pembengkakan
  • Kekakuan
  • Sakit parah
  • Kemerahan
  • Tidak nyaman
  • Pergerakan sendi yang terbatas.

Asam urat terjadi karena hiperurisemia, suatu kondisi dimana asam urat melebihi batas normal dalam darah. Senyawa yang dikenal sebagai purin terurai membentuk asam urat.

Purin sendiri dapat ditemukan dalam makanan tertentu seperti daging merah, makanan laut, kacang-kacangan, dan lainnya.

Biasanya, tubuh menghilangkan kelebihan asam urat melalui urin. Namun pada kasus hiperurisemia, tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau tidak mampu mengeluarkannya.

Asam urat sering kali dianggap sebagai penyakit orang tua lantaran muncul karena bertambahnya usia. Namun saat ini, asam urat juga rentan menyerang anak remaja di usia yang lebih muda.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko asam urat di usia muda, yaitu:

1. Pola diet yang salah

Orang-orang yang menjalani diet terlalu ketat atau diet yang salah dapat berpotensi mengalami asam urat di usia muda.

Sebab mengonsumsi makanan yang kaya akan daging dan makanan laut dan minum-minuman yang dimaniskan dengan gula buah (fruktosa) dapat meningkatkan kadar asam urat, yang meningkatkan risiko asam urat.

Selain itu, minum minuman beralkohol, terutama bir, juga meningkatkan risiko asam urat.

2. Obesitas atau kelebihan berat badan

Faktor kedua yang dapat meningkatkan risiko asam urat di usia muda yakni mereka yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Dengan kondisi tersebut, tubuh akan menghasilkan lebih banyak asam urat dan ginjal menjadi lebih sulit mengendalikan asam urat.

3. Kondisi medis tertentu

Penyakit dan kondisi tertentu juga dapat meningkatkan risiko asam urat di usia muda.

Kondisi tersebut termasuk tekanan darah tinggi yang tidak diobati dan kondisi kronis seperti diabetes, sindrom metabolik, dan penyakit jantung dan ginjal.

4. Konsumsi obat-obatan tertentu

Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti penggunaan diuretik thiazide atau yang biasanya digunakan untuk mengobati hipertensi dan aspirin dosis rendah juga dapat meningkatkan kadar asam urat.

Selain itu, penggunaan obat antibiotik yang diresepkan untuk orang yang telah menjalani transplantasi organ juga dapat menjadi faktor meningkatkan asam urat untuk anak muda.

5. Riwayat keluarga

Risiko asam urat meningkat pada orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit sama.

Untuk itu, pastikan untuk menjaga pola hidup sehat dan cari tahu apakah keluarga Anda memiliki riwayat asam urat atau tidak.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/22/173000265/apa-penyebab-seseorang-bisa-mengalami-asam-urat-di-usia-muda-

Terkini Lainnya

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke