Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Susu Sapi Disebut Paling Sehat, Pakar: Dibanding Sufor dan Susu Hewan, ASI yang Terbaik!

KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan, susu paling sehat adalah susu yang berasal langsung dari sapi.

Hal ini disampaikan Prabowo saat diundang sebagai capres dalam rangka Hari Pers Nasional di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

"Jadi susu ya yang paling baik dan yang paling sehat adalah susu yang tentunya langsung dari sapi," ujar Prabowo, dikutip dari Kompas.com, Kamis.

"Yang kemasan-kemasan mungkin kebanyakan adalah pada pengawet dan mungkin gulanya terlalu banyak dan sebagainya," tuturnya.

Lantas, benarkah susu langsung dari sapi merupakan susu paling sehat dan baik?

Butuh bukti soal susu langsung dari sapi yang terbaik

Dokter Spesialis Anak Subspesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, Tisnasari Hafsah mengatakan, perlu hasil penelitian yang valid untuk mengeklaim susu sapi sebagai susu terbaik.

Menurut Tisna, susu yang langsung dari sapi maupun susu kemasan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

"Susu yang langsung dari sapi maupun yang sudah diolah semua ada kelebihan maupun kekurangannya," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Namun, hal tersebut tidak berarti menandakan susu yang langsung dari sapi bukan susu terbaik untuk tubuh.

"Tidak boleh juga bilang begitu (bukan susu terbaik) karena itu juga merupakan klaim. Jawabannya semua ada kelebihan dan kekurangannya," kata Tisna.

Adapun menurutnya, salah satu kelebihan susu langsung dari sapi adalah kandungannya yang belum banyak berubah.

"Kandungannya belum berubah dari asalnya," tuturnya.

Terpisah, dokter gizi komunitas dari Dr Tan & Remanlay Institute Banten, Tan Shot Yen menegaskan, air susu ibu (ASI) adalah susu terbaik.

"Dari sufor (susu formula) sampai susu hewan mana pun, ASI yang terbaik," kata Tan, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.

Tan menuturkan, secara genetik masyarakat Indonesia mengidap intoleransi laktosa, suatu ketidakmampuan mencerna gula laktosa dalam produk susu.

Masalah kesehatan ini ditandai dengan sejumlah gejala, seperti nyeri pada perut, kembung, serta diare.

"Prevalensi gangguan pencernaan akibat intoleransi laktosa di Indonesia cukup tinggi dan meningkat sesuai pertambahan usia, yaitu sebesar 21,3 persen pada usia 3-5 tahun, 57,8 persen pada usia 6-11 tahun, dan 73 persen pada usia 12-14 tahun," ujarnya.

Pernyataan terbuka Gerakan Kesehatan dan Gizi Ibu dan Anak Indonesia (GKIA) yang diterima Kompas.com dari Tan menyatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan susu formula, termasuk UHT untuk anak usia di atas dua tahun.

Sejak tahun 2013, WHO juga telah menegaskan bahwa pemberian susu formula lanjutan tidak perlu karena kandungan gizi yang tak sesuai dengan kebutuhan anak.

Sebaliknya, agar anak tumbuh sehat, badan kesehatan ini menekankan pentingnya penegakan menyusui secara optimal, bukan pemberian susu formula.

"Rekomendasi WHO ini sejalan dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan dan telah diadopsi dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan," tuturnya.

Tan mengatakan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 telah mengubah slogan "4 sehat 5 sempurna".

Menu "4 sehat 5 sempurna" adalah asupan yang terdiri dari makanan pokok, aneka lauk-pauk, sayur, buah, dan susu sebagai penyempurna.

Namun, menurut Tan, slogan tersebut sudah tidak lagi relevan, sehingga diganti dengan pedoman gizi seimbang.

Pedoman gizi seimbang merupakan pola makan yang memperhatikan komposisi jenis makanan, teratur, tidak berlebihan, serta tidak kekurangan.

Dengan demikian, susu bukanlah faktor penyempurna gizi apalagi menjadi kebutuhan primer di masa pertumbuhan.

"Jargon lawas itu masih berdengung, ibarat orde lama yang tak usai propagandanya. Yuk move on. Bangsa ini punya potensi besar dalam pemberian pangan bayi, anak, hingga lansia," ucapnya.

Tan turut menegaskan, penelitian telah membuktikan bahwa asupan susu dapat digantikan dengan protein hewani lain.

"Banyak studi membuktikan asupan protein hewani memberi dampak tumbuh kembang yang sama dengan konsumen susu," tandasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/06/160000265/susu-sapi-disebut-paling-sehat-pakar-dibanding-sufor-dan-susu-hewan-asi

Terkini Lainnya

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke