Diberitakan Forbes, setelah Steve Jobs meninggal dunia pada 2011, dia memiliki kekayaan mencapai 8,3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 127,7 triliun.
Meninggal karena kanker di usia 56 tahun, Steve Jobs meninggalkan banyak warisan di industri komputer, musik, film, dan nirkabel. Dia juga memiliki saham di Disney.
Lalu, bagaimana kunci sukses seorang Steve Jobs?
1. Lakukan yang disukai
Dikutip dari Forbes (4/1/2011), Steve Jobs pernah mengatakan dia menjalani hidup dengan mengikuti keinginan untuk memenuhi ambisinya.
"Orang dengan ambisi bisa mengubah dunia menjadi lebih baik," kata Steve kepada karyawan-karyawannya.
Menurut dia, ide yang baru dan kreatif tidak akan terbentuk tanpa ambisi dan minat untuk mencapainya.
Karena itu, seseorang harus berani menjalankan minat yang disukai untuk mendapatkan ide baru.
2. Berpikir kreatif
Steve Jobs menemukan banyak inspirasi dari hal-hal yang dia lakukan atau lihat sehari-hari. Misalnya, dari buku, kegiatan meditasi, maupun jalan-jalan.
Dia meyakini, inspirasi bisa didapatkan dari hal-hal lain yang tidak selalu berhubungan dengan bidang pekerjaannya.
Steve akan meniru ide dari berbagai industri untuk diterapkan dengan kreativitasnya ke perusahaan yang dia pimpin.
Misalnya, Steve mendapatkan ide membuka Apple Store yang pertama setelah mempelajari Hotel Ritz-Carlton. Dari situ, dia menerapkan cara karyawan menyambut tamu yang ramah.
Inovasi merupakan cara untuk membawa perubahan positif, terlepas dari jabatan atau posisinya. Inovasi bisa didapat dengan cara berpikir secara berbeda dan berani menerima tantangan.
4. Temukan tujuan hidup
Dilansir dari Inc, mantan CEO Apple John Sculley mengatakan, Steve Jobs bekerja untuk memenuhi tujuan utama yang dia miliki.
Steve ingin membuat komputer yang mudah diakses oleh orang banyak dan bukan sekadar strategi bisnis. Hal ini menjadi panggilan dan tujuan hidupnya.
Tujuan tersebut membuat Steve menjalankan pekerjaannya dengan semangat dan tidak hanya untuk menjalankan bisnis.
5. Temukan orang-orang yang sesuai
Kunci kesuksesan Apple Store berada pada orang-orang yang menjalankannya. Apple merekrut karyawan berdasarkan kepribadian.
Perusahaan ini yakin mereka bisa mengajarkan cara berjualan tapi tidak bisa mengajari cara menjadi orang dengan kepribadian baik.
Karena itu, lebih baik mempekerjakan orang-orang yang tertarik dengan perusahaan tersebut. Perusahaan sebaiknya merekrut karyawan yang memiliki kepribadian dan budaya sesuai dengan perusahaan.
6. Bekerja dengan sederhana
Steve Jobs menjalankan Apple dengan menerapkan kesederhanaan. Hal ini diterapkan saat dia membuat desain hingga merancang strategi perusahaan.
Apple berusaha menghindari hal-hal rumit dan lebih suka mengembangkan solusi yang sangat sederhana. Mereka yakin hal yang sederhana justru lebih jelas.
Daripada menghabiskan banyak energi dan perhatian untuk proyek yang rumit, Apple memilih membuat hal sederhana yang menghasilkan keuntungan lebih banyak.
7. Menjual mimpi, bukan produk
Steve Jobs memproduksi produk untuk orang-orang yang memiliki harapan, impian dan ambisi. Dia ingin produknya membantu orang mencapai impian mereka.
Tujuan tersebut muncul karena dia tahu pembeli peduli dengan produk, perusahaan, atau invovasi yang Apple luncurkan selama itu memenuhi keinginan mereka.
Karena itu, untuk menarik perhatian pembeli, Steve berusaha menjual produk yang sesuai dengan harapan, impian, dan diri para pembeli Apple.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/20/143000765/7-rahasia-sukses-steve-jobs-pendiri-apple