Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Optimisasi Keterlibatan Publik: Strategi Efektif Pemerintah dalam Era Media Sosial

Namun demikian, dalam praktik keseharian masih terdapat kesenjangan (lack) dalam program, konten, dan pendekatan komunikasi yang tidak selaras dengan kebijakan.

Media sosial merupakan komponen penting dalam strategi komunikasi Pemerintah untuk mencapai audiens yang paling relevan, yaitu masyarakat yang dilayani.

DePaula dkk. (2018) mencatat bahwa "penggunaan media sosial oleh pemerintah menyediakan berbagai fungsi demokrasi bagi lembaga-lembaga pemerintah" dan bahwa "media sosial adalah alat untuk presentasi diri, pertukaran konten simbolik, dan pemasaran".

Meskipun akun media sosial Pemerintah dapat mengikuti tren kekinian, terkadang esensi pesan yang ingin disampaikan dapat hilang karena kurangnya indikator terukur, baik dari pesan maupun respons.

Faktanya, penulis mendapati banyak publik yang belum mengikuti akun media sosial Pemerintah karena dianggap tidak memberikan manfaat informasi bagi mereka.

Dalam konteks informasi yang begitu beragam (diversity of content), Pemerintah tidak lagi menjadi satu-satunya sumber rujukan informasi dalam ruang publik (information center).

Setiap orang dan lembaga non Pemerintah yang memiliki komitmen serta usaha untuk menyajikan informasi berharga saat ini dapat menjadi sumber referensi penting.

Ihwal ini bisa terjadi, karena terjadi kekosongan narasi dan respons antisipasi yang terlambat. Sejatinya kekosongan yang dibiarkan dapat membuat Pemerintah kehilangan kredibilitasnya dalam berkomunikasi.

Tentu jika dibiarkan terus menerus, hal ini berpotensi memunculkan ketidakpercayaan (distrust) baik secara personal maupun kolektif.

Keterlibatan warga maya kepada 'Negara'

Pemerintah saat ini berkomunikasi, mulai dari interaksi dengan masyarakat dalam membangun dan memelihara identitas institus hingga mengelola situasi krisis.

Memberikan informasi dan melibatkan warga adalah tugas seorang administrator publik atau PR pemerintah yang sukses.

Mereka harus memahami komunikasi dan mampu menggunakan berbagai jenis komunikasi untuk melibatkan warga negara dalam seluruh rentang pengambilan keputusan.

Jika dahulu proses gali informasi itu dilakukan dari pemangku kepentingan tradisional, kini bisa juga dibaca dari diskursus yang terjadi pada media sosial.

Keterlibatan merupakan paradigma baru dalam administrasi publik yang mengalami pergeseran dari pola pikir "perintah dan kendali dari atas ke bawah" menuju orientasi kolaborasi dan desain bersama. Hal ini mencerminkan perubahan pendekatan komunikasi di antara organisasi sektor publik.

Graham (2014) mengamati bahwa pemerintah biasanya mengandalkan media massa tradisional seperti televisi dan surat kabar untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

Praktisi PR Pemerintah selama ini secara teratur memberikan kesempatan wawancara kepada media dan mengirimkan rilis berita ke media cetak, televisi, dan radio.

Media tradisional tetap penting karena berfungsi sebagai penentu agenda (McCombs & Shaw, 1972) dan menyediakan kerangka berpikir bagi masyarakat.

Namun kini, media siniar (podcast) juga menjadi salah satu pilihan bagi pejabat pemerintah untuk berkomunikasi dengan publik. Bahkan, mereka kini menggunakan kombinasi media tradisional dan media sosial untuk berkomunikasi dan mendengarkan warga.

Mengukur efektifitas pesan di Medsos

Mengukur Efektifitas Kinerja Komunikasi merupakan tantangan dalam keterlibatan masyarakat dalam pemerintahan. Hal ini disebabkan kurangnya alat pengukuran empiris seperti skala dan variabel.

Ini memberikan peluang bagi penelitian masa depan untuk lebih fokus pada peningkatan metode pengukuran dan menggeser fokus dari deskripsi semata.

Program manajemen kinerja yang dikembangkan dengan baik membantu mengatasi masalah kinerja individu dan organisasi yang diperlukan untuk menciptakan dan mempertahankan budaya berorientasi hasil yang sehat dan efektif.

Manajemen kinerja yang efektif akan membantu organisasi Pemerintah meningkatkan kinerja individu, mendorong pengembangan sumber daya manusia, memonitor secara berkelanjutan, dan meningkatkan efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Saat ini, Pemerintah aktif memantau media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan platform lainnya untuk mengukur reaksi dan sentimen publik terhadap kebijakan dan program pemerintah.

Mereka dapat menggunakan alat analitik media sosial untuk melacak jumlah unggahan, komentar, like, dan retweet, serta mengidentifikasi kata kunci yang sering muncul dalam percakapan.

Interaksi langsung dengan warga melalui media sosial juga dipantau dan diukur untuk memahami respons masyarakat terhadap informasi yang diberikan oleh pemerintah.

Instansi pemerintah kini secara rutin mengembangkan rencana manajemen kinerja yang tidak hanya berfokus pada karyawan individu, tetapi juga pada tim, program, proses, dan organisasi secara keseluruhan.

Tingkat pengukuran

Tingkat mengukur keterlibatan publik memiliki tiga tingkatan. Pertama, tingkat informasi, di mana media memegang peran penting dalam menyampaikan pesan pemerintah kepada masyarakat umum.

Pemantauan media adalah suatu pendekatan dalam pemantauan dan evaluasi yang membantu memantau pesan, pengumuman, atau peristiwa penting yang muncul di media, serta dampak potensialnya terhadap kesadaran, sikap, dan perilaku keterlibatan masyarakat.

Agenda publik yang menjadi perhatian luas sudah pasti menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pengukuran di tingkat pertama ini.

Tingkat kedua, keterlibatan tingkat menengah, memungkinkan administrator publik untuk mengukur koneksi dan hubungan, terutama pada tingkat analisis individu.

Interaksi masyarakat dengan berita melalui media digital membuka peluang baru untuk keterlibatan.

Keterlibatan ini dapat terwujud dalam bentuk seperti berbagi, memberikan re-tweet, atau memberikan komentar positif di situs berita atau platform media sosial.

Tingkat ketiga, keterlibatan tertinggi, melibatkan interaksi yang berkelanjutan dan berulang dengan pola hubungan yang saling memberi dan menerima.

Pengukuran pada tingkat ini lebih terfokus pada tindakan dan berusaha untuk menunjukkan dampak keterlibatan dalam analisis tingkat sosial, seperti di tingkat komunitas atau kota.

Pengukuran keterlibatan dalam kelompok dapat mencakup indikator kewarganegaraan, partisipasi kelompok yang rentan, atau indikator perubahan sosial sebagai hasil dari keterlibatan.

Dampak jangka panjang dari penggunaan media sosial dan aktivitas keterlibatan lainnya dapat mencakup peningkatan kesadaran, perubahan sikap positif, serta perubahan perilaku, yang dapat mencakup peningkatan atau penurunan dalam tindakan konkret.

Keterlibatan dalam komunikasi publik dapat menjadi kerangka kerja yang sangat berguna dalam komunikasi pemerintah.

Penting untuk mengumpulkan bukti bahwa keterlibatan tersebut memberikan hasil dan dampak yang nyata bagi instansi pemerintah di era kompetisi, transparansi, dan digitalisasi.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/06/155544565/optimisasi-keterlibatan-publik-strategi-efektif-pemerintah-dalam-era-media

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke