Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Jenis Orang yang Lebih Sering Digigit Nyamuk, Ketahui agar Terhindar

Bagi orang yang sensitif, bentol akibat gigitan nyamuk ini akan lebih lama hilang. Jika sampai tergaruk, kulit akan terluka dan bahkan menimbulkan bekas.

Untuk mengusir nyamuk, produk insektisida berbahan kimia maupun alami dapat digunakan di sekitar tempat tinggal atau area lain yang banyak nyamuk.

Namun ternyata, ada penyebab di balik keberadaan nyamuk yang lebih suka menggigit tipe orang tertentu daripada orang lain.

Lalu, apa saja jenis orang yang lebih sering digigit nyamuk?

Penyebab orang tertentu lebih sering digigit nyamuk

Berikut beberapa penyebab seseorang lebih sering digigit oleh nyamuk. Kenali sehingga tidak mudah diserang nyamuk.

1. Memiliki golongan darah O

Pemilik golongan darah O lebih sering digigit oleh nyamuk daripada orang lain. Sementara golongan darah AB lebih disukai oleh nyamuk yang berada di rawa-rawa.

Dikutip dari Best Life, penelitian membuktikan orang menghasilkan cairan penanda golongan darah mereka. Nyamuk menyukai pemilik golongan darah O yang mengeluarkan cairan tersebut lebih banyak.

2. Berbau harum

Penyebab kedua orang sering digigit nyamuk karena dia menggunakan sabun dan wewangian beraroma buah atau bunga. Aroma wangi ini kemungkinan besar akan menarik nyamuk.

Nyamuk secara alami cenderung mencari sumber nektar yang banyak terdapat pada bunga.

Ketika ada orang menggunakan produk beraroma seperti bunga, nyamuk akan tertipu dan mencari sumber aroma tersebut.

3. Tubuh berkeringat

Selanjutnya, tubuh berkeringat akan lebih menarik perhatian nyamuk berkat bau keringatnya.

Para peneliti menemukan protein dalam antena nyamuk mampu mengendus asam laktat dalam keringat manusia untuk mencari sumber makanan.

Nyamuk dapat merasakan panas tubuh dan tertarik pada karbon dioksida yang manusia hembuskan.

Karbon dioksida yang dihembuskan akan meningkat ketika seseorang kepanasan, berolahraga, atau kehabisan napas.

Orang yang kepanasan biasanya akan memakai pakaian pendek.

Nyamuk menganggap area kulit yang terbuka, seperti leher dan kaki, menarik untuk digigit.

5. Perempuan hamil

Perempuan hamil mengeluarkan panas tubuh lebih tinggi dan mengeluarkan banyak karbon dioksida. Mereka dua kali lipat lebih menarik bagi nyamuk daripada perempuan biasa.

6. Minum alkohol

Orang yang minum alkohol atau bir akan lebih mudah diserang nyamuk dibandingkan sebelum mengonsumsinya. Ini menunjukkan meminum alkohol dapat menarik nyamuk.

Peneliti berpendapat, kondisi tersebut terjadi karena minuman beralkohol mengeluarkan karbon dioksida yang disukai nyamuk.

7. Memakai baju warna hitam atau merah

Orang yang memakai pakaian warna gelap akan membuat tubuhnya cepat panas sekaligus menarik nyamuk.

Selain itu, nyamuk memiliki mata yang lebih mudah mendeteksi warna hitam, biru, merah, dan oranye. Serangga ini akan lebih mudah menyerang tubuh manusia yang memakai pakaian berwarna tersebut daripada warna-warna lembut.

Nyamuk suka dengan aroma tersebut serta kandungan asam karboksilat di kulit.

Dikutip dari Very Well Health, penelitian membuktikan jenis dan jumlah bakteri pada kulit berperan menarik nyamuk.

Nyamuk mungkin paling tertarik pada pergelangan kaki dan kaki karena area ini tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri.

9. Makanan yang dikonsumsi

Mengonsumsi makanan yang manis, asin, pedas, atau kaya kalium diyakini menarik lebih banyak nyamuk.

Penelitian membuktikan makanan yang cocok dengan selera nyamuk adalah pisang. Orang yang sering makan pisang akan lebih banyak diserang nyamuk dan digigit serangga.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/28/123000465/9-jenis-orang-yang-lebih-sering-digigit-nyamuk-ketahui-agar-terhindar

Terkini Lainnya

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

Tren
Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke