Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Proses Terbentuknya Black Hole atau Lubang Hitam?

KOMPAS.com - Black hole atau lubang hitam adalah sebuah tempat di ruang angkasa dengan gravitasi yang dapat menarik segala sesuatu di dekatnya.

Dilansir dari laman National Geographic, black hole adalah titik-titik di ruang angkasa yang begitu padat sehingga mereka menciptakan lekukan gravitasi yang dalam.

Gravitasi tersebut tidak hanya dalam, namun juga sangat kuat menarik sesuatu karena materi terhimpit ke dalam ruang yang sangat kecil. Bahkan cahaya pun tidak dapat lepas.

Karena karena gravitasi yang kuat menarik seluruh cahaya ke tengahnya, tidak ada cahaya yang bisa keluar. Ini membuat manusia tidak bisa melihat lubang hitam.

Namun, para peneliti menggunakan teleskop ruang angkasa dengan alat khusus, dapat membantu menemukan lubang hitam.

Ilmuwan melihat gravitasi mempengaruhi bintang dan gas di sekitar black hole. Ketika lubang hitam dan bintang berdekatan, cahaya berenergi tinggi akan dihasilkan.

Cahaya seperti ini tidak dapat dilihat dengan mata manusia, sehingga diperlukan satelit dan teleskop di ruang angkasa untuk melihat cahaya berenergi tinggi.

Kebanyakan black hole atau lubang hitam terbentuk dari sisa-sisa bintang besar yang mati dan menghasilkan ledakan dahsyat yang disebut supernova.

Ledakan seperti itu melemparkan materi bintang ke luar angkasa, namun tetap meninggalkan inti bintang.

Pada sisa-sisa supernova, tidak ada lagi gaya yang melawan gravitasi dari massa bintang, sehingga inti bintang mulai runtuh dengan sendirinya.

Dilansir dari laman NASA, bintang yang lebih kecil menjadi bintang neutron padat, dan tidak cukup masif untuk memerangkap cahaya.

Jika massa total bintang tersebut cukup besar (sekitar tiga kali massa Matahari), secara teoritis dapat dibuktikan bahwa tidak ada gaya yang dapat menahan bintang agar tidak runtuh karena pengaruh gravitasi.

Namun, saat bintang tersebut runtuh, terjadi hal aneh. Saat permukaan bintang mendekati permukaan imajiner yang disebut event horizon "cakrawala peristiwa", waktu di bintang melambat dibandingkan dengan waktu pengamat di kejauhan.

Ketika permukaan mencapai event horizon, waktu terhenti, dan bintang tidak dapat runtuh lagi. Ia adalah objek beku yang runtuh.

Jika massanya menyusut menjadi titik yang sangat kecil, maka akan lahirlah black hole atau lubang hitam.

Lubang hitam yang lebih besar pun bisa terjadi akibat tabrakan bintang. Ledakan dahsyat dapat terjadi ketika lubang hitam dan bintang neutron bertabrakan, menghasilkan lubang hitam lain.

Dikutip dari laman Space.com, cara lain terbentuknya lubang hitam adalah dari keruntuhan gas secara langsung.

Ini adalah suatu proses yang diperkirakan akan menghasilkan lubang hitam yang lebih masif dengan massa berkisar antara 1000 hingga 100.000 kali massa matahari.

Prose ini menghindari pembentukan bintang tradisional, dan diyakini beroperasi di alam semesta awal dan menghasilkan benih lubang hitam yang lebih masif.

Para ilmuwan menduga bahwa black hole terkecil terbentuk saat awal mula adanya alam semesta.

Kemudian black hole stellar terbentuk ketika pusat sebuah bintang yang sangat besar jatuh ke dalam dirinya sendiri, atau runtuh.

Sedangkan lubang hitam supermasif terbentuk pada waktu yang sama dengan galaksi tempat mereka berada.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/01/191500165/bagaimana-proses-terbentuknya-black-hole-atau-lubang-hitam-

Terkini Lainnya

14 Orang Tewas Usai Tertimpa Billboard Raksasa di India, Ternyata Tak Berizin

14 Orang Tewas Usai Tertimpa Billboard Raksasa di India, Ternyata Tak Berizin

Tren
Tak Hanya Sopir, Bisakah Bos PO Bus Jadi Tersangka Laka di Ciater?

Tak Hanya Sopir, Bisakah Bos PO Bus Jadi Tersangka Laka di Ciater?

Tren
6 Penyebab Umum Mengapa Beberapa Orang Sulit Memiliki Teman

6 Penyebab Umum Mengapa Beberapa Orang Sulit Memiliki Teman

Tren
Resmi Dibuka, Ini 2 Sekolah Kedinasan yang Tidak Pakai Syarat Tinggi Badan

Resmi Dibuka, Ini 2 Sekolah Kedinasan yang Tidak Pakai Syarat Tinggi Badan

Tren
Klik dikdin.bkn.go.id untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Klik dikdin.bkn.go.id untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 15-20 Mei 2024, Ada Sumatera Barat

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 15-20 Mei 2024, Ada Sumatera Barat

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Tren
Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke