Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sosok Sarjono Turin, Kajati Sumsel yang Disorot karena Laporan LHKPN

Sarjono memasukkan data LHKPN pada 2019 dan 2020 dengan total harta kekayaan Rp1.657.555.082.

Terkait termuan itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana menyatakan pihaknya sudah mengklarifikasi hal itu kepada Sarjono.

"Beliau sudah klarifikasi ke media, dan sudah mengklarifikasi kepada kami. Sudah kami klarifikasi. (Hasilnya) Ya itukan administratif," kata Ketut dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Meskipun demikian, pihaknya enggan menjelaskan secara detail hasil klarifikasi Kejagung kepada Sarjono tersebut.

Kejagung persilakan KPK klarifikasi ke Sarjono Turin

Selain itu, Ketut juga mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan klarifikasi LHKPN kepada Sarjono Turin.

"Semua ASN dalam hal ini jaksa punya kewajiban untuk melakukan laporan ke LHKPN, namun demikian, KPK juga punya kewajiban untuk melakukan pemeriksaan secara fisik," kata dia. 

Sosok Sarjono Turin

Dilansir dari situs Reformasi Birokrasi Kejaksaan Agung RI, Sarjono Turin lahir pada 16 Oktober 1967.

Sarjono merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Jambi (Unja). Ia juga menjabat sebagai pembina Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unja.

Sarjono Turin saat ini menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatra Selatan dengan pangkat jaksa utama madya.

Sarjono diangkat sebagai Kajati Sumsel pada Kamis, 8 Agustus 2022, seperti dikutip dari situs Pemerintah Kabupaten Muara Enim.

Sarjono menggantikan posisi Muhammad Rum berdasarkan surat keputusan Jaksa Agung RI Nomor 245 tahun 2022.

Sebelum menjadi Kajati Sumsel, Sarjono bertugas sebagai Direktur Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan Eksaminasi pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung.

Sarjono juga pernah menjabat sebagai Kajari Kendal, Kajari Jakarta Selatan, Kasubdit Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAMPidus), Wakajati Kalimantan Timur, Wakajati DKI Jakarta, serta Kajati Sulawesi Tenggara.

Dikutip dari Tribunnews (10/2/2011), Sarjono diangkat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Kendal, Jawa Tengah pada 22 Februari 2011.

Sebagai jaksa KPK, Sarjono pernah menangani beberapa kasus tangkap tangan korupsi seperti suap Artalyta Suryani dan jaksa Urip Tri Gunawan.

Sarjono juga pernah memegang kasus komisioner KPPU M Iqbal yang tertangkap tangan menerima suap. Ia juga menangani perkara suap hakim Ibrahim.

Selain sebagai jaksa KPK, Sarjono merupakan pengagas rompi berwarna merah muda mencolok yang dipakai tahanan kejaksaan sejak 2015.

"Merah muda itu warna khas Jampidsus (Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus). Jadi untuk membedakan antara Jampidum (Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum) dan Jampidsus. Kalau Jampidum warnanya merah tua," kata Sarjono, dikutip dari Tribunnews (2/6/2016).

Menurutnya, pemilihan warna yang mencolok itu digunakan untuk memberikan ciri khusus bagi para tahanan.

Rompi tahanan Jampidsus berwarna merah muda, Jampidum merah tua, sementara tahanan KPK warna orange.

LHKPN Sarjono Turin

Dilansir dari situs e-LHKPN, Sarjono Turin terakhir melaporkan hasil kekayaannya pada 25 Maret 2023 untuk periode 2022.

Ia memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 2.107.555.082. Nominal ini terdiri dari tanah dan bangunan sebesar Rp 1.061.791.000, alat transportasi Rp 895.000.000, harta bergerak lainnya Rp 10.800.000, serta kas dan setara kas Rp 139.964.082.

Sementara itu, ia melaporkan LHKPN laporan periode 2020 pada 21 Januari 2021. Total harta saat itu adalah Rp 1.657.555.082.

Harta ini terdiri dari tanah dan bangunan Rp 1.061.791.000, alat transportasi dan mesin Rp 445.000.000, harta bergerak lainnya Rp 10.800.000, serta kas dan setara kas Rp 139.964.082.

Sedangkan total harta Sarjono Turin pada LHKPN periode 2019 berjumlah sama dengan 2020. Ia melaporkannya pada 9 November 2020.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/14/203000365/sosok-sarjono-turin-kajati-sumsel-yang-disorot-karena-laporan-lhkpn

Terkini Lainnya

Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88, Diduga Terkait Pengusutan Korupsi Timah

Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88, Diduga Terkait Pengusutan Korupsi Timah

Tren
Terima Kasih, Prof. Salim Said

Terima Kasih, Prof. Salim Said

Tren
10 Aktivitas yang Dapat Meningkatkan Stamina, Mudah Dilakukan

10 Aktivitas yang Dapat Meningkatkan Stamina, Mudah Dilakukan

Tren
Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke