Unggahan tersebut dimuat di akun Twitter ini pada Sabtu (15/7/2023).
"Serius nanya, telur ayam yg biasa kita konsumsi itu bisa berkemungkinan netas jd anak ayam ga sih kalo misal disimpen kelamaan? aku suka takut ceplokin telur trs tiba2 malah udh jd kaya bentukan ank ayam," tulis pengunggah.
Hingga Minggu (16/7/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 67.800 kali dan mendapatkan 59 komentar dari warganet.
Lantas, benarkah telur ayam yang dijual di pasaran masih bisa menetas bila terlalu lama disimpan?
Penjelasan ahli
Ketua Kelompok Riset Teknologi Pengolahan Produk Hewani di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTPP BRIN) Andi Febrisiantosa mengatakan bahwa telur yang biasa dikonsumsi sehari-hari tidak bisa menetas.
Hal ini lantaran, telur untuk konsumsi dan telur yang menetas memiliki proses tahapan yang berbeda.
"Telur untuk konsumsi kemungkinan menetas tidak," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (16/7/2023).
Andi mengungkapkan bahwa telur yang bisa menetas menjadi anak ayam adalah telur yang sudah melalui proses pembuahan, sementara telur untuk konsumsi tidak.
"Yang bisa menetas itu sudah melalui program proses pembuahan dan ayamnya beda. Sehingga, produksi telurnya khusus telur yang sudah dibuahi dan dilanjutkan proses penetasan yang dikenal dengan istilah hatchery," jelasnya.
"Kalau telur untuk konsumsi, telurnya invertil, tidak dibuahi dan ayamnya disebut layer, khusus ayam untuk petelur atau produksi telur," tambahnya.
Telur yang disimpan terlalu lama bisa busuk
Sementara itu, terkait pertanyaan apakah telur bisa busuk bila disimpan terlalu lama, Andi membenarkan hal tersebut.
"Kemungkinan menetas tidak, namun kemungkinan telur busuk, iya," ujarnya.
Terkait dengan penyebab telur ayam busuk, Andi mengungkapkan bahwa hal tersebut tergantung dari metode pengemasan dan cara penyimpanan telur itu sendiri.
Apabila disimpan di suhu ruangan, telur biasanya sudah mulai busuk di rentang 14 hari.
Sedangkan bila disimpan di kulkas, maka telur bisa tahan sampai 30 harian lebih.
1. Rendam telur dalam air
Merendam telur dalam air adalah cara sederhana memperkirakan usia telur. Ada tiga hasil uji yang bisa Anda dapatkan dari cara ini, yaitu:
Seiring bertambahnya usia telur, cangkang telur akan semakin berpori, memungkinkan udara dapat masuk ke telur.
Semakin banyak udara yang masuk ke dalam telur akan membuat kantung udara di dalam telur menjadi besar dan ini dapat membuat telur mengapung.
2. Cek warna dan tekstur putih telur
Cara lain yang bisa Anda coba adalah dengan memecahkan telur sebelum ditambahkan ke dalam masakan.
Perhatikan konsistensi putih telurnya. Telur yang segar memiliki putih telur berwarna agak tidak transparan, tidak menyebar, terlihat kental dan lengket.
Apabila Anda mendapati putih telur encer, bening, dan berair, itu berarti telur sudah tidak segar.
Semakin tua umur telur maka putih telur akan menjadi lebih cair dan pecah. Selain itu, Anda juga bisa perhatikan bahwa kuning telur akan berbentuk tidak cembung seperti pada telur yang masih segar.
3. Cek dari aroma telur
Cara terakhir yang bisa Anda coba adalah dengan mengecek aroma pada telur sebelum dimasak.
Bila Anda mendapati aroma belerang, maka ini menunjukkan telur yang sudah busuk. Aroma belerang ini dapat tercium dari cangkangnya.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/16/140000465/apakah-telur-konsumsi-bisa-menetas-jadi-anak-ayam-saat-disimpan-terlalu