Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Twit Kota Depok Artinya Gereja Protestan Pertama untuk Budak, Benarkah?

KOMPAS.com - Unggahan dengan narasi bahwa Kota Depok, Jawa Barat memiliki kepanjangan De Eerste Protestandse Onderdaansche Kerk dalam bahasa Belanda, ramai di media sosial.

Hal itu diperbincangkan warganet setelah akun Twitter ini menayangkan ulang tulisan dari pengguna media sosial lain, @kevingilbe*********.

"Gweh orng depok tpi baru tau ada kepanjangannya," cuit pengunggah, Selasa (23/5/2023).

Depok artinya gereja Protestan pertama untuk buruh

Tulisan @kevingilbe********* juga menunjukkan, De Eerste Protestandse Onderdaansche Kerk yang disingkat menjadi Depok memiliki sebuah arti.

Arti dari De Eerste Protestandse Onderdaansche Kerk adalah gereja Protestan pertama untuk kaum buruh/budak.

"Meester Cornelis Castelijn memilih budak2 dari NTT dan Sulsel dg syarat semua hrs menganut agama Protestant (wktu itu rata2 beagama katholik)," tulis @kevingilbert420200.

"Gereja tua di depok itulah gereja nya. RS Harapan adl RS Kristen tertua di Depok yg jadi salah satu RS co ass mahasiswa FKUKI," tambahnya.

Lantas, benarkah Depok memiliki arti gereja Protestan pertama untuk kaum buruh/budak?

Penjelasan sejarawan

Sejarawan Asep Kambali memberi tanggapan soal Depok yang mempunyai arti gereja Protestan pertama untuk kaum buruh/budak.

Ia mengatakan, Depok merupakan kepanjangan dari De Eerste Protestantse Onderdaansche Kerk.

Asep juga menyampaikan bahwa De Eerste Protestantse Onderdaansche Kerk memiliki arti gereja Protestan pertama.

"Jadi, organisasi protestan pertama karena 'eerste' itu 'kan pertama. Organisasi Protestan pertama yang ada di kawasan itu (Depok)," jelas Asep kepada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

Seperti apa Kota Depok zaman dulu?

Lebih lanjut, Asep menggambarkan seperti apa Depok ketika masa penjajahan oleh Kolonial Belanda.

Ia menerangkan, Depok merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan di luar tembok Batavia (sekarang Jakarta).

Depok dulunya masih hutan belantara namun wilayahnya dikuasai oleh orang Belanda yang diberi kuasa oleh kolonial untuk menggarap tanah agar produktif.

Orang Belanda kemudian memanfaatkan kuasa tersebut dengan memanfaatkan tanah di Depok sebagai lahan pertanian.

"Untuk wilayah-wilayah tertentu dengan luas yang kurang lebih sangat luas itu diberikan kepada pada tuan tanah yang notabene adalah orang-orang Belanda," papar Asep.

Terjadi perbudakan di Depok

Asep menceritakan bahwa orang Belanda yang memiliki kuasa atas tanah di Depok turut mempekerjakan orang pribumi sebagai budak.

Orang pribumi diharuskan untuk menggarap tanah yang dikuasai orang Belanda hingga kesewenang-wenangan pun terjadi.

"Zaman perbudakan itu dihilangkan sekitar tahun 1860-1870. Jadi, tahun 1600-1700 masih ada (perbudakan)," jelas Asep.

Ia menambahkan, orang Belanda kemudian melakukan Kristenisasi terhadap budak yang menggarap tanah mereka.

Budak yang awalnya beragama Islam atau kepercayaan lain diwajibkan menjadi Protestan.

Setelah itu, dibangunlah sebuah gereja supaya budak dapat beribadah di Depok.

"Jadi, ada upaya Kristenisasi. Tetapi, zaman itu sebelum ada Indonesia. Di mana karena kuasa dan wewenang penjajah melakukan upaya secara militer makanya ada kekerasan," kata dia.

"Siapa pun termasuk para budak itu dibiarkan untuk beribadah, seperti itulah," pungkas Asep.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/26/190000765/ramai-soal-twit-kota-depok-artinya-gereja-protestan-pertama-untuk-budak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke