Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Analisis BMKG soal Gempa M 7,7 Kaledonia Baru yang Picu Tsunami Kecil

KOMPAS.com - Kepulauan Loyalty di Kaledonia Baru dihantam gempa magnitudo (M) 7,7 pada Jumat (19/5/2023).

Diberitakan The Guardian, Suvey Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkapkan, gempa terjadi di dekat Kaledonia Baru, negara di Samudera Pasifik, dengan kedalaman 38 kilometer.

Sistem peringatan tsunami AS pun mengatakan bahwa gelombang setinggi 1 meter bisa terjadi di Vanuatu, negara kepulauan di Pasifik.

Lantas, akankah berdampak pada Indonesia?

Analisis BMKG

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan, gempa di wilayah tenggara Kepulauan Loyalty terjadi pada Jumat pagi, pukul 09.57.05 WIB.

"Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki magnitudo Mw 7,8 (update)," terang Daryono kepada Kompas.com, Jumat.

Episenter gempa terletak pada koordinat 23.19 derajat Lintang Selatan dan 170.70 derajat Bujur Timur, tepatnya di laut dengan kedalaman 37 kilometer.

Di sisi lain, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi di Kaledonia Baru hari ini merupakan jenis gempa dangkal.

"Akibat adanya aktivitas pada zona outer rise (sumber gempa di luar zona subduksi) Lempeng Australia di sebalah tenggara Kaledonia Baru," imbuh Daryono.

Menurut Daryono, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi terkini ini memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault.

Kondisi tersebut merupakan ciri khas mekanisme sumber gempa di zona outer rise karena gaya tarikan atau extensional tektonik.

Tak berdampak ke wilayah Indonesia

Adapun berdasarkan estimasi peta guncangan atau shakemap, gempa bumi di wilayah Kepulauan Loyalty telah menimbulkan guncangan di Pulau Mare, sebuah pulau terdekat.

Di Pulau Mare, guncangan bahkan dirasakan dengan skala intensitas III-IV MMI atau dirasakan oleh banyak orang.

Gempa ini juga dilaporkan telah memicu tsunami kecil oleh tide gauge yang berada di Pulau Mare.

Tide gauge adalah pendeteksi tsunami yang dipasang di perairan untuk mendeteksi adanya gelombang.

Berdasarkan catatan tide gauge, gelombang yang tercipta setinggi 15 sentimeter pada pukul 10.33 WIB di Pulau Mare dan setinggi 14 sentimeter di Ouin pada pukul 10.54 WIB.

"Namun, hasil analisis pemodelan tsunami oleh BMKG menunjukkan bahwa tsunami kecil ini tidak akan berdampak hingga wilayah Indonesia," tegas Daryono.

"Sehingga masyarakat kita tidak perlu khawatir terkait ancaman tsunami dari gempa bumi di Kepulauan Loyalty tersebut," tambahnya.

Sementara itu, menurut hasil monitoring hingga pukul 11.55 WIB, gempa bumi ini telah diikuti enam gempa susulan signifikan dengan M 4,9 sampai M 6,3.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tandas Daryono.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/19/153639765/analisis-bmkg-soal-gempa-m-77-kaledonia-baru-yang-picu-tsunami-kecil

Terkini Lainnya

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

Tren
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke