Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tenggelamnya Kapal Evelyn di Indragiri Hilir: Kronologi, Penyebab, dan Jumlah Korban

Kapal tersebut membawa 78 penumpang, termasuk anak buah kapal (ABK).

Hingga kini, polisi masih melakukan pencarian korban hilang akibat dari tenggelamnya kapal Evely tersebut.

Berikut kronologi, penyebab, dan jumlah korban dari tenggelamnya kapal Evelyn di perairan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) tersebut:

Kronologi tenggelamnya kapal Evelyn

Kepala Basarnas Pekanbaru I Nyoman Sidakarya menjelaskan, tenggelamnya kapal Evelyn bermula pada pukul 10.00 WIB, saat kapal berlayar dari Tembilahan menuju Pelabuhan Guntung, Inhil.

Kapal tersebut berlayar sesuai Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Tembilahan dan dinahkodai oleh saudara Sahran dengan 5 ABK.

Setelah itu kapal akan menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

"Setelah berjalan sekitar 10,3 mil dari pelabuhan, kapal tersebut oleng dan terbalik," kata Nyoman, dikutip Kompas.com, Jumat (28/4/2023).

Sejumlah penumpang bergelantungan di lambung kapal. Warga yang berada di sekitar lokasi dan melihat kejadian itu, berusaha menolong para penumpang kapal.

"Sejumlah penumpang dievakuasi ke kapal yang ada di sekitar lokasi kejadian. Setelah kita dapat laporan, tim SAR langsung dikerahkan ke lokasi untuk menyelamatkan korban," kata Nyoman.

Nyoman mengatakan, data terbaru korban yang masih dalam pencarian adalah satu orang.

"Informasi terbaru, jumlah total penumpang kapal semuanya 74 orang. Penumpang yang selamat 62 orang, 11 orang meninggal dunia dan 1 orang masih dalam pencarian," kata Nyoman.

Dia mengatakan, dari 74 penumpang kapal ini, terdiri 6 orang anak-anak, 6 orang anak buah kapal (ABK) dan selebihnya penumpang dewasa.

Nyoman mengatakan bahwa upaya pencarian satu orang korban yang belum ditemukan saat ini tengah dilakukan tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan Syahbandar.

"Pencarian juga dibantu kapal-kapal nelayan yang ada di sekitar lokasi," kata Nyoman.

Dia menambahkan, sebagian korban yang selamat dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis.

Penyebab tenggelamnya kapal Evelyn

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Riau, Kombes Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, penyebab kecelakaan kapal tersebut masih didalami.

Namun, berdasarkan keterangan saksi-saksi, kapal menabrak kayu di laut lalu terbalik.

"Berdasarkan keterangan saksi-saksi, kapal SB Evelyn Calisca 01 menabrak kayu mengapung sehingga mengakibatkan kapal terbalik," ungkap Nandang, dikutip Kompas.com, Jumat (28/4/2023).

Saat ditanyakan terkait dengan masalah kelebihan kapasitas, Nandang mengungkap jika hal tersebut juga masih dalam penyelidikan.

"Sementara masih dalam penyelidikan Polres Inhil," sebutnya.

Polisi menahan nahkoda dan 5 AKB kapal Evelyn

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, pihaknya telah menahan nakhoda dan lima ABK.

"Enam orang yang diamankan tersebut terdiri atas SH yang merupakan nakhoda, 4 ABK masing-masing BP, H, A, dan SP serta penanggung jawab pelayaran berinisial A," kata Mohammad Iqbal dikutip dari Antara, Jumat (28/4/2023).

Iqbal menegaskan, pihaknya akan melakukan penyidikan apabila terdapat unsur perbuatan melanggar hukum atau unsur kelalaian atau kesengajaan hingga menimbulkan nyawa seseorang.

"Akan kami proses. Beberapa awak kapal dan nakhoda sudah kami amankan. Saat ini kami akan melakukan pemeriksaan lebih dalam untuk melakukan proses yang lebih lanjut," terangnya.

(Sumber: Kompas.com/Idon Tanjung | Editor: David Oliver Purba, Reni Susanti)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/29/091500065/tenggelamnya-kapal-evelyn-di-indragiri-hilir--kronologi-penyebab-dan-jumlah

Terkini Lainnya

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke