Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Merokok Buruk bagi Penderita Diabetes?

KOMPAS.com - Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah, dan merokok diketahui dapat memperburuk keadaan tersebut.

Dilansir dari BPOM Amerika Serikat (FDA), ada beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko terkena diabetes tipe 2, antara lain usia, obesitas, riwayat keluarga, dan merokok.

Bahan kimia dalam rokok dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh dan mengganggu fungsi normalnya.

Hal tersebut menyebabkan peradangan di seluruh tubuh dan kemudia menurunkan efektivitas insulin, sehingga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.

Selain itu, ketika bahan kimia dari asap rokok bertemu dengan oksigen di dalam tubuh, berpotensi menyebabkan kerusakan sel yang disebut stres oksidatif.

Merokok meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Seseorang yang merokok, 30 hingga 40 persen lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 daripada bukan perokok.

Merokok juga dapat mempersulit pengelolaan penyakit dan mengatur kadar insulin. Hal tersebut karena kadar nikotin yang tinggi dan mengurangi efektivitas insulin.

Akibatnya, perokok membutuhkan lebih banyak insulin untuk mengatur kadar gula darah.

Sejalan dengan itu, dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat,

Insulin berguna untuk membantu gula darah memasuki sel, tetapi nikotin mengubah sel untuk tidak merespons insulin. Akibatnya, kadar gula darah menjadi meningkat.

Bahan kimia dalam rokok merusak sel-sel dalam tubuh perokok dan menyebabkan peradangan. Hal ini juga membuat sel berhenti merespons insulin.

Selain itu, orang yang merokok memiliki risiko lemak perut yang lebih tinggi dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, meskipun mereka tidak kelebihan berat badan.

Semakin banyak seseorang merokok, semakin tinggi risikonya terkena diabetes tipe 2.

Mengelola diabetes memang tidak mudah, dan merokok dapat membuatnya menjadi lebih parah.

Orang dengan diabetes sekaligus merokok sering kali membutuhkan dosis insulin yang lebih besar untuk menjaga gula darah mereka mendekati level normal.

Mereka memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami komplikasi daripada penderita diabetes yang tidak merokok.

Salah satu komplikasi yang perlu diwaspadai adalah penyakit jantung. Perokok yang menderita diabetes meningkatkan risiko komplikasi tersebut.

Hal itu disebabkan karena gula darah tinggi akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah serta saraf di dalam dan sekitar jantung Anda.

Merokok juga dapat merusak pembuluh darah dengan meningkatkan plak, yakni zat berlemak dan berlilin yang menumpuk di dinding arteri.

Berhenti merokok untuk kebaikan

Tidak peduli berapa lama dan seberapa banyak Anda merokok, berhenti akan membantu menjadi lebih sehat.

Saat Anda berhenti merokok, tubuh akan mulai menyembuhkan dirinya sendiri dengan cara:

  • Dalam 20 menit, detak jantung dan tekanan darah akan turun.
  • Dalam 12 jam, karbon monoksida (gas beracun asap rokok) dalam darah turun menjadi normal.
  • Dalam 2 minggu hingga 3 bulan, sirkulasi dan fungsi paru-paru akan membaik.
  • Dalam setahun, mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Berhenti merokok juga membantu tubuh Anda menggunakan insulin dengan lebih baik, sehingga dapat membuat kadar gula darah lebih mudah dikelola.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/08/114500965/mengapa-merokok-buruk-bagi-penderita-diabetes-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke