Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Ada Cacing Kremi di Vagina, Apa Penyebabnya?

KOMPAS.com - Belakangan, video bernarasi ada cacing kremi di vagina, ramai di media sosial TikTok.

Diunggah oleh akun ini pada Jumat (3/2/2023), video menampilkan seekor cacing kremi di jari telunjuk perekam.

Perekam kemudian menggunakan jempolnya untuk memastikan cacing kremi di tangannya masih hidup dan bergerak.

"Kremi di Miss V. Udah anak 2 masih ada juga," tertulis dalam video.

Video ini pun menarik perhatian warganet hingga menuai lebih dari 778.000 tayangan pada Sabtu (4/2/2023).

Disukai oleh lebih dari 10.400 orang, sekitar 2.653 warganet pun berbondong-bondong memenuhi kolom komentar dengan opininya.

"jaga kebersihan ibuuu.. kukunya di potongin yaak," komentar salah satu pengguna TikTok.

"itu krna cacing berlebihan di usus mkanya menyebar ke mana mana...harus minum obat cacing tiap 6 bln," kata warganet lain.

"itu penyebab nya apa ya dan cara mencegah nya jadi takut bgtu juga," tanya warganet lain.

Lalu, apa penyebab adanya cacing kremi di vagina?

Penjelasan dokter

Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, dr Ismiralda Oke Putranti menjelaskan, cacing kremi atau Enterobius vermicularis adalah parasit yang hidup di saluran pencernaan.

"Terutama di daerah anus dan rektum," ujar dokter yang kerap disapa Oke ini, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/2/2023).

Menurut Oke, cacing kremi sering kali hinggap pada anak-anak atau orang dewasa dengan kebersihan dan sanitasi kurang.

Selain di area seputar anus, cacing ini juga dapat masuk ke dalam vagina pada perempuan dewasa dan anak-anak.

"Karena posisi anus dan vagina relatif berdekatan," terang dia.

Faktor masuknya kremi ke dalam vagina, lanjut Oke, paling sering karena cara cebok yang salah saat buang air besar.

Dia menjelaskan, seharusnya cebok dilakukan dari arah vagina atau depan, ke arah belakang atau anus.

Jika terbalik atau dari belakang ke depan, maka bakteri dan parasit dari saluran cerna akan masuk ke dalam vagina.

Saat kuman dan parasit masuk ke dalam vagina, maka akan menimbulkan reaksi peradangan atau vaginitis.

"Ditandai dengan gejala keputihan, rasa panas terbakar, gatal, dan nyeri," jelas Oke.

Cara kremi masuk ke dalam tubuh

Lebih lanjut Oke memaparkan, cacing kremi masuk ke dalam saluran pencernaan melalui jalur faecal-oral.

Artinya, larva cacing yang berada di sekitar anus akan menyebabkan rasa gatal, sehingga akan digaruk. Kemudian, telur dan larva di anus ini bisa masuk ke dalam kuku.

Jika tidak mencuci tangan sebelum makan, telur dan larva ini akan masuk lagi ke dalam tubuh.

Selain itu, telur atau larva juga bisa menempel pada barang-barang terkontaminasi seperti mainan.

Seperti sebelumnya, telur atau larva akan menempel dan terbawa masuk ke dalam saluran pencernaan jika tak mencuci tangan sebelum makan.

Adapun guna mencegah masuknya cacing kremi ke dalam saluran pencernaan serta menghambatnya masuk ke vagina, Oke menyarankan agar masyarakat terutama perempuan rutin mencuci tangan sebelum makan.

"Memakai sabun selama 40-60 detik, dan cebok yang betul," ungkapnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/04/141500165/ramai-soal-ada-cacing-kremi-di-vagina-apa-penyebabnya-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke