Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Unggahan Pertalite RON 90 Diuji dengan Alat Hanya 86, Ini Kata Pertamina dan Ahli

KOMPAS.com – Ramai soal unggahan hasil pengujian Pertalite dari menggunakan sebuah alat di media sosial Twitter.

Dalam twit viral tersebut, nilai oktan Pertalite hanya menunjukkan angka RON 86. Padahal, Pertalite seharusnya memiliki RON 90.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun Twitter @yo2thok.

"Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air," tulis akun tersebut

Pengunggah melampirkan foto botol bensin Pertalite yang sedang diukur menggunakan alat dengan hasil angka 86.

“Pertalite Ron 90 actual hanya Ron 86,” tulis narasi dalam gambar.

Hngga kini, unggahan tersebut telah disukai sekitar 11,7 ribu pengguna.

Unggahan serupa juga viral di media sosial TikTok. Salah satunya diunggah akun TikTok berikut.

Berikut penjelasan dari Pertamina dan ahli bahan bakar dari ITB:

Penjelasan Pertamina

Pertamina memberikan tanggapannya terkait unggahan viral pengujian Pertalite memakai sebuah alat tersebut.

“Alat pengujian RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method,” terang Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).

Ia menjelaskan, melalui metode standar seperti ASTM Ron, seluruh pengujian bisa divalidasi dan alat yang dipakai selalu dikalibrasi.

Terkait dengan gambar alat viral yang dipakai menguji tersebut, Irto mengatakan, pihaknya tak bisa memastikan alat apa yang digunakan.

Namun, ia mengatakan, apabila yang ada pada gambar tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, maka alat tersebut seharusnya harus dibuktikan sudah dikalibrasi.

“Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala,” ungkapnya.

Pihaknya menegaskan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) telah melakukan pengujian terhadap Pertalite.

Pengujian tersebut adalah menguji 6 sampel Pertalite di SPBU wilayah Jakarta.

Dari pengujian tersebut, seluruh sampel menunjukkan hasil ataupun spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan.

“Seluruh sample menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri,” terangnya.

Penjelasan ahli ITB

Selain pihak Pertamina, Kompas.com juga menghubungi Ahli Bahan Bakar dan Pembakaran Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto.

Dia menjelaskan, informasi terkait penggunaan alat portable tersebut pernah viral sebelumnya.

“Alat ujinya tidak valid. Pernah ramai dan dibuat video edukasinya oleh Pertamina,” terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).

Melalui sebuah video, Tri juga memberikan penjelasannya mengenai hasil yang berbeda yang muncul dari alat uji oktan portable. Kompas.com diberikan izin untuk mengutip penjelasannya.

Dalam video tersebut diperlihatkan adanya BBM yang diuji dengan alat portable dan CFR.

CFR atau Coordinating Fuel Research biasa dipakai untuk mengukur oktan bahan bakar dan untuk melakukan pengujian ini tak sembarang orang yang bisa melakukannya.

Hal ini dikarenakan hanya operator yang memiliki sertifikat yang bisa melakukannya.

Dari pengujian menggunakan alat tersebut menunjukkan hasil yang berbeda di mana pada alat tersebut hasil BBM yang diuji beroktan 87, sedangkan BBM yang diuji dengan CFR memiliki hasil 98,29.

“Hasil berbeda karena mesin CFR adalah alat uji oktan yang berlaku secara internasional dan cara kerjanya menduplikasi pembakaran dalam mesin,” terang Tri.

Dengan demikian, menurut Tri, CFR bisa membuktikan ketahanan bahan bakar terhadap ngelitik (knocking) yang hasilnya bisa menjadi acuan.

“Kalau alat oktan yang beredar di pasaran bekerja dengan mengukur sifat fisika kima bahan bakar sehingga hasilnya tidak bisa dijadikan acuan,” kata Dia.

Tri menambahkan bahwa uji RON standar yang harus dipakai adalah ASTM D2699.

Ia juga menegaskan, metode uji dan alat uji  yang berbeda, maka sangat mungkin hasilnya akan berbeda.

“Contoh sederhana ukur temperatur (suhu) pakai termometer Celcius dapet angka 100, kalau diukur pakai termometer Farenheit hasilnya angka 212,” ujarnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/08/120000565/viral-unggahan-pertalite-ron-90-diuji-dengan-alat-hanya-86-ini-kata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke