Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Padamkan Listrik Satu Jam di Earth Hour, Apa Hasil yang Sudah Didapatkan Bumi?

KOMPAS.com - Malam ini, Sabtu (26/3/2022), sebagian masyarakat dunia akan menyemarakkan agenda Earth Hour.

Satu kegiatan yang diinisiasi oleh WWF, mengajak sebanyak-banyaknya pihak di seluruh dunia untuk ambil peran menjaga Bumi, menghemat energi dengan memadamkan listrik selama 60 menit.

Kegiatan ini akan dilakukan serempak di setiap Sabtu terakhir bulan Maret pada pukul 20.30-21.30 waktu masing-masing negara.

Berdasarkan informasi di laman resmi Earth Hour, kegiatan ini pertama kali dimulai pada tahun 2007 di Sydney, Australia.

Ketika itu, ada lebih dari 2,2 juta orang dan 2.000 unit bisnis yang terlibat dalam kegiatan ini.

Seiring berjalannya waktu, kini sudah ada lebih dari 185 negara di seluruh dunia yang turut serta mengikuti gerakan yang ada, memadamkan listrik selama 60 menit.

Tapi, apa hasil dari gerakan ini? Apa yang diperoleh dengan memadamkan listrik selama satu jam rutin di setiap tahun?

Dilansir dari The Quint, Earth Hour akan membuat seluruh jalanan dan gedung pencakar langit menjadi gelap selama satu jam.

Di balik gelap yang tercipta, para peserta Earth Hour sebenarnya tengah mengirimkan pengingat kepada dunia tentang krisis iklim dan kerugian besar yang terjadi pada alam ketika kota-kota berlomba menggunakan banyak energi untuk mempercantik wajahnya.

Selama ini, ada banyak hasil yang telah didapatkan dari kegiatan Earth Hour yang dilakukan di banyak negara.

Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. WWF-Uganda menciptakan Earth Hour Forest pertama di dunia.

2. Lebih dari 250.000 orang Rusia menyuarakan dukungan untuk perlindungan yang lebih baik terhadap laut dan hutan negara mereka.

3. Argentina menggunakan kampanye Earth Hour 2013 untuk membantu meloloskan RUU Senat untuk 3,4 juta hektar Kawasan Konservasi Laut di negara itu.

4. Ribuan tungku hemat kayu dibagikan kepada keluarga di Madagaskar.

5. Lampu bertenaga surya dipasang di tiga desa tanpa listrik di India.

6. Di Paraguay, WWF menggunakan platform Earth Hour untuk membangun dukungan publik demi mendapatkan perpanjangan moratorium penebangan dan membantu mengurangi deforestasi.

7. Program pendidikan untuk sekolah diluncurkan di Thailand dan Taiwan.

8. Ratusan ribu lampu LED dipasang oleh anggota pramuka di Amerika Serikat.

9. Lebih dari 2.123 aksi mitigasi yang diajukan oleh kota peserta Earth Hour City Challenge 2014

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/26/203000665/padamkan-listrik-satu-jam-di-earth-hour-apa-hasil-yang-sudah-didapatkan

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke