Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hati-hati, Ini 6 Gangguan Aneh yang Bisa Terjadi Saat Kita Tidur

John Peever, direktur laboratorium biologi sistem saraf di Universitas Toronto mengatakan bahwa tidur berguna untuk menyeimbangkan metabolisme, menghapus memori buruk dalam otak, dan meningkatkan mood atau suasana hati.

Ketika kita tertidur, otak akan menjali rileks dengan gelombang yang semakin pelan. Ketika sudah mencapai fase Rapid Eye Movement (REM), maka kita sudah sampai ke fase tidur nyenyak atau pulas.

Nah yang tak kita sadari, ada banyak hal aneh yang bisa terjadi ketika kita memejamkan mata tertidur ini.

Melansir dari berbagai sumber, ini 6 hal aneh yang bisa terjadi ketika kita tertidur:

1. Mimpi terjatuh

Seperti dikutip dari Men's Health, mimpi terjatuh disebut juga dengan fenomena hypnic jerk atau hypnagogic jerk. 

Gangguan ini biasanya ditandai dengan kedutan atau kejang singkat hingga membuat kita terjaga. 

Seringnya, kedutan atau kejang ini disertai dengan mimpi seolah-olah kita jatuh tersandung, terperosok, atau tergelincir dari tempat yang tinggi.

Mimpi terjatuh sering terjadi ketika kita tidur dalam kondisi stres atau tubuh terlalu lelah.  Sehingga otak masih dalam fase agresif ketika tubuh sudah dalam kondisi rileks.

2. Sleep paralysis

Sleep paralysis biasa kita kenal dengan ketindihan. Gangguan ini berupa kondisi ketika kita terbangun namun tidak bisa bergerak dan berbicara selama beberapa detik hingga menit.

Kondisi ini biasanya terasa sangat menakutkan, sehingga sering dikaitkan dengan campur tangan makhluk gaib.

Menurut W. Chritopher Winter, MD, dari Rumah Sakit Martha Jefferson, Virginia Amerika Serikat, sleep paralysis terjadi ketika otak sudah terbangun namun tubuh belum terbangun, sehingga seluruh otot tubuh masih dalam kondisi lumpuh.

3. Exploding head syndrome (EHS)

EHS adalah sindrom kepala terasa meledak dengan sensasi berupa suara dengingan hingga ledakan yang ada di kepala.

Mengutip BBC, sensasi dari EHS juga bisa berupa suara kembang api, suara teriakan manusia, atau suara bantingan pintu.

Ketika ini terjadi, maka seseorang akan terbangun dari tidurnya dalam kondisi panik dan kelelahan.

4. Mengigau

Menurut American Academy of Sleep Medicine, sebanyak 5 persen dari populasi dewasa mengalami gangguan tidur mengigau.

Gangguan tidur mengigau bisa terjadi selama 30 detik atau lebih. Menurut Winter, mengigau biasanya terjadi satu hingga dua jam pertama fase tidur.

"Ketika tubuh mulai memasuki fase tidur lelap namun masih ada otot pita suara yang mampu memproduksi suara mengiringi mimpi yang dialami," ujar Winter.

5. Mimpi yang berulang

Nah mimpi yang berulang, biasanya terjadi ketika ada masalah psikologis yang belum selesai yang membuat otak masih terus memprosesnya.

Terkadang mimpi yang berulang-ulang terjadi karena trauma psikologis. Semisal trauma karena pernah dirampok di pertokoan, dilecehkan teman kantor, dan masih banyak lagi.

6. Tidur berjalan

Tidur berjalan biasanya terjadi di fase deep sleep. Jadi seseorang akan bangkit dari tidurnya dan melakukan beberapa aktivitas padahal otak mereka belum terjaga penuh.

Penyebab dari gangguan tidur ini belum jelas. Namun beberapa penelitian menyatakan bahwa gangguan tidur berjalan bisa menurun lewat genetika.

Dari seluruh kejadian aneh yang bisa terjadi ketika tidur, gangguan tidur berjalan adalah yang paling berbahaya.

Karena seseorang bisa bangkit dari tempat tidurnya dan melakukan aktivitas yang berisiko seperti menaiki anak tangga atau keluar dari rumah.   

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/28/200500265/hati-hati-ini-6-gangguan-aneh-yang-bisa-terjadi-saat-kita-tidur

Terkini Lainnya

Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Tren
Ban 'Botak' Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Ban "Botak" Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

Tren
Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Tren
Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Tren
Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke