Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta soal Varian Delta AY.4.2 yang Sudah Masuk Malaysia

KOMPAS.com - Subvarian virus corona Delta AY.4.2 atau yang juga disebut sebagai Delta Plus, telah terkonfirmasi ditemukan di negeri tetangga Malaysia.

Setidaknya ada 2 kasus yang terkonfirmasi ditemukan di Negeri Jiran itu.

Keduanya merupakan kasus impor yang dialami dua pelajar Malaysia yang pulang dari Inggris.

Konfirmasi ini disampaikan oleh pemerintah Malaysia melalui akun Twitter Kementerian Kesehatan Malaysia @KKMalaysia pada 6 November 2021.

Lalu, apa sesungguhnya sub varian AY.4.2 ini? Berbahayakah, dan dari mana asalnya?

Fakta-fakta varian Delta AY.4.2

Berikut ini 5 fakta terkait subvarian virus corona Delta AY.4.2 dilansir dari berbagai sumber:

1. Delta AY.4.2 merupakan hasil mutasi dari varian Delta

Subvarian virus corona ini merupakan hasil mutasi dari varian Delta yang semula banyak merebak di Inggris dan masuk dalam daftar variant of concern pada Mei 2021.

Namun, pada Juli 2021 ditemukanlah subvarian Delta AY.4.2 atau Delta Plus dan jumlah infeksinya semakin mendominasi, dikutip dari BBC (19/10/2021).

Delta AY.4.2 ini sempat mendominasi kasus-kasus infeksi Covid-19 di Inggris, mengalahkan jumlah infeksi yang disebabkan oleh Delta.

Mengutip Medical News Today (21/10/2021), menurut Direktur University College London (UCL) Genetics Institute, Prof Francois Balloux, subvarian ini memiliki kemungkinan 10 persen lebih mudah menular daripada varian Delta.

3. Sudah tersebar di 42 negara

Delta Plus sejauh ini belum memiliki bukti menyebabkan infeksi atau kesakitan yang lebih parah.

Namun, bukan berarti kemungkinan lain muncul, sebab penelitian terus dilakukan oleh para ahli untuk mempelajarinya.

Melansir Aljazeera (31/10/2021), Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut subvarian ini telah tersebar di setidaknya 42 negara dunia, termasuk Inggris, India, Israel, Amerika Serikat, dan Rusia.

Namun, 96 persen dari infeksi yang terjadi di dunia itu ditemukan di Inggris.

Delta Plus juga belum masuk ke dalam daftar Varian of Interest atau pun Variant of Concern yang dibuat WHO.

Untuk subvarian ini, vaksin virus corona yang saat ini sudah ditemukan dan dibeberikan kepada masyarakat dunia disebut masih bisa bekerja dengan efektif.

Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan efektivitas vaksin yang telah mereka terima, karena masih bisa efektif melawan infeksi subvarian ini.

5. Perbedaan dengan Delta

Subvarian baru virus dibedakan oleh adanya dua mutasi pada protein lonjakannya.

Kedua protein lonjakan itu disebut Y145H dan A222V.

Meski demikian, tidak ada mutasi dalam domain pengikatan reseptor, yang merupakan bagian dari lonjakan yang mengikat reseptor tertentu pada sel manusia untuk mulai menginfeksi.

Sehingga tidak dapat dibenarkan jika subvarian ini menjadi penyebab utama lonjakan kasus di sejumlah tempat, seperti di Inggris.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/11/080500465/5-fakta-soal-varian-delta-ay.4.2-yang-sudah-masuk-malaysia

Terkini Lainnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Tren
6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

Tren
Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke